News

Kabut Asap Karhulta Sebabkan ISPA, Puan Minta Pemerintah Tingkatkan Pelayanan Faskes

Achmad Al Fiqri 13/10/2023 08:44 WIB

Karhutla telah meningkatkan risiko ISPA di kalangan masyarakat, dengan anak-anak sebagai kelompok yang paling rentan terkena dampaknya.

Kabut Asap Karhulta Sebabkan ISPA, Puan Minta Pemerintah Tingkatkan Pelayanan Faskes (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah untuk meningkatkan pelayanan fasilitas kesehatan (faskes) di sejumlah daerah yang terdampak kabut asap

Permintaan dilayangkan lantaran banyaknya kasus ISPA khususnya pada anak yang diduga disebabkan karena kabut asap akibat karhutla.

"Karhutla telah meningkatkan risiko ISPA di kalangan masyarakat, dengan anak-anak sebagai kelompok yang paling rentan terkena dampaknya. Ini harus menjadi perhatian bagi Pemerintah dalam memberikan tambahan pelayanan kesehatan," ucap Puan dalam keterangannya, Jumat (13/10/2023).

Di sisi lain, Puan mengingatkan agar Pemerintah tak menganggap sepele dampak dari karhutla yang terjadi. Baginya, kabut asap akibat karhutla merupakan bencana kategori besar.

“Masalah Karhutla sendiri dapat dikategorikan bencana besar karena dampaknya yang signifikan kepada masyarakat, termasuk dalam hal kesehatan,” katanya.

Di Kota Jambi, kata Puan, jumlah kasus ISPA pada bulan Juli mencapai 5.310 kasus, sementara bulan Agustus meningkat menjadi 5.477. Mayoritas yang mengalami ISPA di wilayah tersebut merupakan anak usia di atas lima tahun yang sensitif mengidap penyakit itu.

Kemudian menurut catatan Dinas Kesehatan Banjarbaru, Kalimantan Selatan juga terjadi peningkatan kasus ISPA Juli 2023 sebanyak 2.793 kasus dan meningkat menjadi 3.635 kasus pada Agustus 2023. 

Kendati meningkatnya kasus ISPA di sejumlah daerah, Puan mendesak Pemerintah untuk meningkatkan upaya penanganan kesehatan khususnya bagi anak-anak yang terdampak. 

"Pemerintah harus memastikan ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai bagi masyarakat, terutama dalam menghadapi peningkatan jumlah pasien ISPA," terang Puan.

Bukan hanya itu, ia menilai penting untuk memastikan bahwa fasilitas kesehatan ditingkatkan baik dari segi tenaga medis, obat-obatan, maupun peralatan medis untuk menghadapi peningkatan kasus ISPA. Puan mengatakan, keselamatan warga harus menjadi prioritas.

"Hal ini adalah tindakan mendesak yang harus diambil untuk melindungi kesehatan anak-anak kita. Pemerintah harus melakukan gerak cepat dalam memberikan pelayanan yang maksimal bagi kesehatan masyarakat," urainya.

Puan mengingatkan, penyakit gangguan saluran pernapasan seperti ISPA bukan hanya akan berdampak pada masalah kesehatan fisik. Ia menyebut, ISPA pun dapat menganggu perkembangan psikologis dan sosialisasi anak-anak.

"Mereka harus berjuang melawan penyakit yang dapat menghambat perkembangan fisik dan psikologis mereka. Anak-anak juga menghadapi kesulitan dalam bersekolah dan bersosialisasi, yang seharusnya menjadi hak mereka untuk menikmati masa kanak-kanak mereka dengan bebas," paparnya.

Puan menyatakan, DPR berkomitmen untuk melindungi hak anak untuk tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang sehat. Oleh karena itu, ia berharap agar Pemerintah mengambil langkah efektif dalam melindungi kesehatan dan kesejahteraan masa depan bangsa dari dampak Karhutla.

"Masa kanak-kanak adalah tahap kunci dalam perkembangan, maka kita harus bergerak bersama untuk mencapai tujuan ini. Negara harus dapat melindungi generasi masa depan Indonesia dari berbagai tantangan yang mengancam kehidupan mereka,” pungkas Puan.

(SAN)

SHARE