News

Kasus Campak di DKI Sempat Melonjak pada 2022, Ternyata Ini Toh Penyebabnya

Muhammad Refi Sandi/MPI 25/01/2023 12:17 WIB

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengungkap kasus campak pada anak sempat melonjak di 2022.

Kasus Campak di DKI Sempat Melonjak pada 2022, Ternyata Ini Toh Penyebabnya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengungkap kasus campak pada anak sempat melonjak di 2022.

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Ngabila Salama mengatakan, hal itu imbas cakupan imunisasi campak rubella pada anak sempat menurun seiring pandemi Covid-19 periode 2020-2022.

"Kasus (campak) di DKI Jakarta meningkat jadi 253 kasus tahun 2022, karena surveilans dan cakupan imunisasi campak rubella menurun selama pandemi 2020-2022. Cakupan vaksin minimal 95%, DKI tidak tercapai target pada 2020 hanya 85% untuk baduta, 65% BIAS. 2021: 91% BIAS, 2022 91% baduta. Yang lainnya tercapai di atas 95%," kata Ngabila dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Ngabila menambahkan, pada Desember 2022, tren kasus campak menurun. Selain itu, dari 253 kasus tidak ada kasus kematian akibat campak tersebut.

"Pada bulan Desember sudah ada tren penurunan, sebelumnya mulai meningkat di Juli-November 2022. Belum ditemukan campak pada tahun 2023 di Jakarta. Tidak ada kematian pada 253 kasus campak di Jakarta semua didiagnosis dini dari hasil tracing teman-teman puskesmas," ucapnya.

Lebih lanjut, Ngabila mengatakan, kasus positif campak banyak ditemukan di wilayah padat penduduk hingga cakupan imunisasi rendah.

"Campak positif banyak ditemukan pada daerah cakupan imunisasi rendah, wilayah padat penduduk, sanitasi dan gizi kurang, banyak suspek diperiksakan lab darah campak (surveilans dan tracing berjalan baik), dan wilayah perbatasan dengan Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Debotabek)," tuturnya.

(YNA)

SHARE