Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Epidemiolog Ungkap Langkah Preventif Cegah Penularan
Singapura kembali mengalami lonjakan kasus covid-19 di mana angkanya mencapai 25 ribu dalam sepekan.
IDXChannel - Singapura kembali mengalami lonjakan kasus covid-19 di mana angkanya mencapai 25 ribu dalam sepekan. Kementerian Kesehatan Singapura memprediksi puncak peningkatannya akan terjadi pada beberapa minggu ke depan.
Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak panik dan khawatir terhadap gelombang kasus Covid-19 di negara tetangga Indonesia itu.
Sebab, tingkat keparahan dari sub varian terbaru KP.1, KP.2, dan KP.3 tidak tinggi. Bahkan gejala yang ditimbulkan pun tidak terlalu parah.
Namun, Dicky tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.
"Untuk masyarakat secara umum, tidak usah panik. Tapi tetap memakai masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan. Ini harus tetap diterapkan untuk meminimalkan risiko dampak infeksi Covid-19 jangka panjang," kata Dicky Budiman saat dihubungi, Rabu (22/5/2024).
Menurut Dicky, sub varian Covid-19 jenis apapun dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta membekali imun tubuh dengan vaksinasi.
Dicky juga mengimbau agar kelompok rawan seperti lansia, lansia dengan komorbid, dan kelompok masyarakat yang belum pernah mendapatkan vaksinasi Covid-19 untuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat untuk divaksinasi.
Bagi lansia yang sudah divaksinasi pun sangat disarankan untuk segera mendapatkan vaksinasi booster agar mendapat perlindungan yang lebih ekstra dari vaksinasi.
"Walaupun yang perlu direspons pemerintah adalah kelompok-kelompok yang rawan ini yaitu lansia dengan komorbid ini harus dibooster imunnya. Saran saya, pakailah vaksin dalam negeri, khususnya untuk kelompok lansia dengan komorbid ataupun pada kelompok rawan lainnya," pungkas Dicky.
(NIA)