News

Kasus Covid-19 Kembali Melonjak, Perlukah Vaksin Booster?

Wiwie Heryani 09/12/2023 13:45 WIB

Kasus Covid-19 di Indonesia belakangan kembali meningkat seiring peningkatan kasus serupa di Singapura dan Malaysia.

Kasus Covid-19 Kembali Melonjak, Perlukah Vaksin Booster? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kasus Covid-19 di Indonesia belakangan kembali meningkat seiring peningkatan kasus serupa di Singapura dan Malaysia.

Meski telah menetapkan Covid-19 dengan status endemik, pemerintah tetap mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksin. 

Lantas, di tengah kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi belakangan ini, apakah masyarakat kembali perlu melakukan vaksin booster lagi? 

Pakar Paru Prof Erlina Burhan menjelaskan, kekuatan antibodi yang dihasilkan vaksin Covid-19 akan semakin berkurang seiring berjalannya waktu. 

Prof Erlina menyebut, kekuatan antibodi pada vaksin Covid-19 itu akan semakin berkurang dalam kurun waktu 6 hingga 12 bulan. 

“Di tengah kenaikan kasus COVID-19, perlu booster lagi? Seiring waktu, antibodi melawan COVID-19 yang dihasilkan vaksin berkurang—setelah 6-12 bulan,” ujar Prof Erlina, dalam cuitan di akun X-nya, @erlinaburhan, Sabtu, (9/12/2023).

Karena itu, ia lantas menyarankan agar masyarakat tetap melakukan vaksinasi booster meskipun dalam kurun waktu 6 hingga 12 bulan sebelumnya pernah melakukannya. 

Vaksinasi booster ulang itu juga bahkan sangat dianjurkan bagi kelompok rentan seperti lansia dan pasien komorbid agar mengurangi risiko komplikasi penyakit lainnya.  

“Vaksinasi booster, khususnya kelompok rentan (manula, komorbid), dianjurkan untuk mengurangi risiko beratnya penyakit,” ungkapnya. 

Sebagai informasi, Pemerintah sebelumnya telah menyarankan kepada masyarakat untuk kembali menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, rajin mencuci tangan, menjaga ventilasi udara indoor, dan menghindari asap rokok.

Pemerintah juga memastikan telah memberikan fasilitas layanan vaksinasi gratis kepada masyarakat baik itu imunisasi rutin pada anak sebanyak 15 jenis, ataupun vaksinasi Covid-19.

Sebelumnya, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ngabila Salama menyebut, bahwa siklus untuk terjadinya Covid-19 di Indonesia akan terjadi kenaikan setiap enam bulan. 

Meskipun demikian, masyarakat diminta tidak panik namun tetap waspada, terlebih saat musim pancaroba seperti ini.

Oleh karena itu, untuk kelompok rentan agar diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19. Karena jika positif akan berpotensi besar mengalami keparahan atau bahkan meninggal dunia.

“Sama seperti batuk pilek biasa ketika pancaroba atau peralihan musim berpotensi naik. Kenapa? Karena faktor imunitas biasanya menurun karena kelelahan, stres, kurang tidur, dan makan tidak teratur, serta adanya faktor kuman karena kelembaban tinggi lebih mudah masuk ke tubuh manusia,” tutur Ngabila.*

(DES)

SHARE