Kasus Gagal Ginjal Akut Muncul Lagi, DPR Desak BPOM Umumkan Obat Bermasalah
DPR mendesak agar BPOM mengumumkan obat bermasalah yang mengakibatkan penyakit gagal ginjal akut.
IDXChannel - Dua kasus gagal ginjal akut kembali muncul di DKI Jakarta, hal ini membuat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendesak agar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengumumkan obat bermasalah yang mengakibatkan penyakit gagal ginjal.
"Saya meminta BPOM untuk segera mengumumkan kepada publik obat-obatan yang terindikasi bermasalah sehingga tidak lagi ada korban yang berjatuhan," terang Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris, dalam keterangannya yang dikutip Selasa (7/2/2023).
Baginya, langkah itu harus segera dilakukan. Apalagi, satu dari dua kasus gagal ginjal akut itu telah meninggal enam hari lalu, tetapi ia belum melihat respon cepat dari BPOM.
Selain BPOM, Charles juga meminta kepolisian untuk membuka penyelidikan dalam menangani penyakit gagal ginjal akut ini. Baginya, upaya penegakan hukum perlu dilakukan terhadap produsen obat yang sengaja dan lalai.
"Kami juga meminta aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus ini. Proses penegakan hukum harus dijalankan terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab, baik yang melakukan dengan sengaja maupun akibat kelalaian!" terang Charles.
Lebih lanjut, Charles menyesal kejadian kasus meninggal gagal ginjal akut terjadi lagi. Apalagi, salah satu korban meninggal dunia berumur 13 bulan. Ia menjelaskan kejadian kematian itu bermula saat korban mengonsumsi salah satu obat yang sudah masuk dalam daftar aman BPOM pada 25 Januari 2023 lalu.
"Obat tersebut dibeli di salah satu apotek di Jakarta Timur. Gejala awal timbul pada tanggal 29 Januari sampai akhirnya pasien meninggal dunia pada tanggal 1 Februari. Hasil uji dari labkesda menunjukkan bahwa obat tersebut tercemar zat berbahaya," tutur Charles.
"Kami sangat menyesalkan bahwa negara kembali gagal dalam memberikan perlindungan kepada rakyat. Belum ada perbaikan dari mekanisme pengawasan post-market dari BPOM sehingga kejadian serupa bisa kembali memakan korban," tandasnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta tengah mendalami dua kasus baru gagal ginjal akut. Satu dari dua kasus itu, dikabarkan meninggal dunia.
"Kami sedang mendalami dua kasus dengan gangguan ginjal akut," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia saat dihubungi, Minggu (5/2/2023).
Kendati demikian, Dwi tak merinci detail terkait temuan kasus tersebut berada di daerah mana. Ia juga tak menjelaskan perihal kronologis tewasnya satu pasien yang diduga mengidap gagal ginjal akut itu.
Sementara itu, epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Dr Pandu Riono menyebut, ada dua kasus baru di DKI diduga dampak dari obat sirup tercemar etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).
"Terdeteksi adanya dua kasus baru akibat konsumsi sirop penurun demam yang diduga ada Etilen Glikol zat toksik," kata dr Pandu kepada MNC Portal, Minggu (5/2/2023). (RRD)