News

Kasus Mpox di Indonesia Capai 57 Orang, Vaksinasi Dilakukan

Chindy Aprilia 26/11/2023 23:02 WIB

Direktur Surveilans dan Karantina Kementerian Kesehatan, dr Achmad Farchanny mengatakan saat ini sebanyak 57 pasien Mpox atau cacar monyet telah terkonfimasi.

Kasus Mpox di Indonesia Capai 57 Orang, Vaksinasi Dilakukan. (Foto:MNC Media)

IDXChannel - Direktur Surveilans dan Karantina Kementerian Kesehatan, dr Achmad Farchanny mengatakan saat ini sebanyak 57 pasien Mpox atau cacar monyet telah terkonfimasi di Indonesia sejak pertama kali dilaporkan.

Pasien tersebut didominasi di DKI Jakarta (42), Banten (6), Jawa Barat (6), Jawa Timur (2), dan Kepulauan Riau (1).

Atas kondisi itu, maka dr Farchanny  menyebut kalau pemberian vaksin terutama pada kelompok rentan juga dapat membantu menurunkan kasus, dimana vaksinasi dosis pertama sudah mulai dilakukan pada 23 Oktober 2023.

 “Vaksinasi juga sudah dilakukan, dosis pertama sudah diberikan kepada 495 orang, dan menyusul dosis kedua yang sudah kita mulai pada 21 November,” kata dr Farchanny, dikutip dalam keterangan resmi yang didapat MNC Portal Indonesia, Minggu (26/11/2023).

 Lebih lanjut, dr Farchanny mengatakan masyarakat diminta untuk tidak panik. Karena yang terpenting adalah melakukan pencegahan mulai dari perilaku seks aman termasuk membatasi jumlah pasangan seks, serta merapkan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS).

Namun, apabila seseorang mengalami gejala dan digua mengarah kepada Mpox lebih baik untuk memeriksakan diri kepada pelayanan kesehatan.

“Jika mengalami gejala mengarah Mpox seperti muncul bintik-bintik merah dan demam, segera periksakan diri fasilitas layanan kesehatan terdekat, batasi kegiatan diluar rumah serta menghindari kerumunan,” tuturnya.

Di sisi lain karena pasien Mpox juga sudah mencapai 57 orang dengan ditambah mayoritas disertai penyakit penyerta dimana 39 di antaranya orang dengan HIV (ODHIV). Kemudian disertai penyakit sifilis, (16), hipertensi (2), herpes (2), dan TBC (2). Maka Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kemenkes RI, Ngabila Salama juga menyarankan agar pendekatan Mpox sebagai IMS melakukan kolaborasi dengan program HIV lainnya harus dikencangkan. 

“Semua pasien Mpox wajib dilanjutkan pemeriksaan HIV dan IMS lainnya. semua pasien HIV dan IMS diskrining aktif gejala Mpox, dan jika ada yang mengalami kontak erat (walau tidak bergejala sebaiknya) dalam satu bulan terakhir segera melakukan swab PCR,” tutur Ngabila. (WHY)

SHARE