KCIC Ingatkan Masyarakat Tak Beraktivitas di Jalur Kereta Cepat
KCIC mengingatkan masyarakat untuk tidak beraktivitas di jalur KA Cepat karena sangat berbahaya mengganggu uji coba atau operasional.
IDXChannel - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terus melakukan persiapan uji coba sarana dan prasarana. Hal ini dilakukan menjelang operasional Kereta Cepat relasi Jakarta - Bandung.
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengingatkan masyarakat untuk tidak beraktivitas di jalur KA Cepat karena sangat berbahaya mengganggu uji coba maupun operasional nantinya.
Untuk operasional, jalur KA Cepat dialiri arus listrik sebesar 27,5 KV yang akan menjadi sumber penggerak melalui media pantograf yang terdapat dibagian atas kereta.
Pantograf tersebut akan terhubung dengan jaringan Listrik Aliran Atas (LAA) atau Overhead Catenary System (OCS). Semakin tinggi laju KA Cepat maka semakin besar kebutuhan keterhubungan yang mulus antara pantograf dan LAA.
Saat beroperasi nanti, kata Eva, KA Cepat memiliki kecepatan sangat tinggi yaitu hingga 350km/h. Sehingga perlu dihindari benda asing yang berpotensi mengganggu dan membahayakan operasional KA agar tidak bersinggungan dengan prasarana KA Cepat.
"Pada kasus ringan, jika terjadi gangguan dari benda asing pantograf dapat rusak dan KA Cepat berhenti. Pada kasus yang lebih serius, dapat menyebabkan putusnya kabel LAA dan pemadaman listrik, yang mana hal tersebut dapat mengganggu keseluruhan operasional perjalanan KA Cepat," kata Eva dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/7/2023).
Eva melanjutkan, ketika benda asing tergantung pada saluran listrik, dengan mudah dapat menyebabkan korsleting dan pemutusan sirkuit.
Benda isolator seperti kain plastik dan layang-layang, ketika terkena angin kencang, sangat mudah terjerat pada LAA dan menyebabkan kerusakan pada pantograf.
Pasalnya, sejak dilakukan pengujian KA Cepat relasi Jakarta-Bandung, telah terjadi beberapa kali insiden benda asing tergantung pada LAA, terutama di area antara Stasiun Padalarang hingga Stasiun Tegalluar, di mana banyak masyarakat yang bermain layang-layang di dekat jalur kereta api cepat.
"Akibatnya, terdapat sejumlah kejadian layang-layang terjebak pada LAA yang mengganggu proses pengujian," kata dia.
Adapun sebagai upaya pencegahan maka sosialisasi agar jalur tetap steril terus dilakukan. Masyarakat diimbau agar tidak melakukan sejumlah hal yang berpotensi membahayakan keselamatan dan keamanan bersama.
"Seperti untuk tidak bermain layang-layang bagi warga masyarakat yang tinggal di sekitar jalur karena benang dan layangannya berpotensi mengganggu kelistrikan jika tersangkut pada bagian jaringan LAA," katanya.
Selain itu masyarakat juga diminta untuk tidak masuk ke jalur KA Cepat dengan melewati pagar pembatas karena sangat berbahaya.
"Melalui sosialisasi yang dilakukan, diharapkan seluruh masyarakat dapat ikut berperan aktif dalam menjaga keselamatan dirinya maupun orang lain disekitar jalur KA Cepat," kata Eva.