News

Kekeringan Melanda Pulau Jawa, BNPB: Sudah Fase Darurat Air Bersih

Binti Mufarida 05/09/2023 18:15 WIB

BNPB melaporkan kekeringan saat ini tengah melanda Pulau Jawa khususnya Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.

Kekeringan Melanda Pulau Jawa, BNPB: Sudah Fase Darurat Air Bersih. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan kekeringan saat ini tengah melanda Pulau Jawa khususnya Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Bahkan, saat ini sudah masuk fase darurat air bersih.

“Jawa seperti tadi kita lihat sudah kekeringan hidrometeorologi kering semuanya, Kabupaten Bogor itu yang paling terdampak, kecamatan paling banyak di Jawa Barat terdampak kekeringan. Kemudian Jawa Tengah dan Jawa Timur,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing, Selasa (5/9/2023).

Namun, kata dia, kekeringan yang melanda di wilayah Pulau Jawa ini merupakan rangkaian kejadian dua bulan lalu yang tidak dilaporkan. 

“Jadi tidak dilaporkan lagi sebagai bencana kekeringan tapi sudah lanjutan dari kejadian kekeringan, sudah dilaporkan sebelumnya,” jelasnya.

Aam mengatakan, jika dipetakan, hampir setengah Kabupaten di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sudah sangat terdampak kekeringan. “Terutama yang Jawa Timur bagian tapal kuda, itu sudah sangat terdampak kekeringan,” sambungnya.

Lebih lanjut, kata dia, Jawa Tengah Grobogan sama Blora juga sudah sangat terdampak kekeringan. Di Jawa Barat Kabupaten Bogor dengan Sukabumi juga paling banyak kecamatan terdampak kekeringan dan sudah memerlukan dukungan droping air bersih.

"Jadi kalau tidak di droping air bersih maka masyarakat akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air bersihnya,” kata Aam. 

Bahkan, kata Aam, kini Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dapat dikatakan masuk pada fase darurat air bersih. “Nah ini sebenarnya sudah pada fase darurat sebenarnya. Tapi memang pada kondisi seperti ini yang perlu kita, yang bisa kita lakukan ya memang untuk antisipasi kedaruratannya dulu masyarakat butuh air dan airnya yang kita harus lengkapi,” tegasnya.

“Tapi untuk jangka panjangnya memang kita harus berbicara restorasi ekosistem atau Ketika kita bicara pra bencana yaitu dengan modifikasi cuaca, menambah jumlah atau volume air yang ada di danau, embung atau waduk,” pungkasnya. 

(YNA)

SHARE