News

Kemenhub Prediksi Pergerakan Orang Selama Mudik Lebaran Capai 146,48 Juta Jiwa

Rahmat Fiansyah 04/03/2025 17:58 WIB

Kemenhub memprediksi potensi pergerakan orang selama musim mudik Lebaran 2025 mencapai 52 persen dari total penduduk.

Kemenhub memprediksi potensi pergerakan orang selama musim mudik Lebaran 2025 mencapai 52 persen dari total penduduk. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) lewat Badan Kebijakan Transportasi (BKT) memprediksi potensi pergerakan selama musim mudik Lebaran 2025 mencapai 52 persen dari total jumlah penduduk atau setara dengan 146,48 juta jiwa. 

Potensi pergerakan selama libur Lebaran tahun 2025 dari Pulau Jawa mencapa 51,3 persen atau sebanyak 81,5 juta orang. Mayoritasnya berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. 

"Pergerakan masyarakat dari dan menuju Jawa Barat pada masa Angkutan Lebaran diperkirakan akan tinggi. Sehingga, koordinasi dan kerja sama antara Kemenhub dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadi krusial," ujar Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi lewat keterangan resmi, Selasa (4/2/2025).

Menhub menilai, diperlukan koordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) setempat untuk mengatur arus lalu lintas. Koordinasi dengan Pemprov Jawa Barat diperlukan untuk mengurai potensi penumpukan di gerbang tol yang berada di Jawa Barat sebagai akses keluar masuk Jakarta. 

"Diprediksi pada puncak arus mudik, peningkatan volume kendaraan yang keluar dari Jakarta akan meningkat hingga 60 persen dibandingkan volume kendaraan normal harian," katanya.

Dia menyebut, lalu lintas masyarakat yang keluar dari Jakarta ini melibatkan setidaknya 8 Gerbang Tol (GT). Sebanyak 3 gerbang tol berada di wilayah Jawa Barat.

Selain itu, Menhub juga mengingatkan adanya potensi pasar tumpah yang kemungkinan akan bermunculan pada masa Angkutan Lebaran. Berdasarkan data dari tahun-tahun sebelumnya, terdapat kurang lebih 25 pasar tumpah pada jalur mudik arteri dari arah Jakarta melewati Jawa Barat menuju Jawa Tengah yang berpotensi kembali ada pada tanggal 26-29 Maret 2025. 

"Saya meminta ada pengendalian dan pengaturan atas potensi kemacetan yang diakibatkan oleh pasar tumpah serta hambatan samping dari pasar tersebut. Hambatannya seperti operasional delman dan becak, serta angkutan perkotaan (angkot) yang mengetem," ujarnya.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE