News

Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Penipuan Link SATUSEHAT lewat WhatsApp 

Kevi Laras 14/03/2023 23:18 WIB

Masyarakat dihebohkan dengan link penipuan untuk update aplikasi SATUSEHAT.

Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Penipuan Link SATUSEHAT lewat WhatsApp. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Masyarakat dihebohkan dengan link penipuan untuk update aplikasi SATUSEHAT. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan bahayanya jika masyarakat tidak berhati-hati, risikonya data bisa dicuri. 

Kemenkes baru-baru ini menerima laporan penipuan yang bermodus pesan WhatsApp. Pesan tersebut berisi link update SATUSEHAT Mobile. Nomor WhatsApp tersebut mengatasnamakan Kemenkes.

"Alih-alih memperbarui aplikasi SATUSEHAT, link tersebut justru mencuri password atau data yang tersimpan di ponsel pengguna," jelas Kemenkes dikutip, Selasa (14/3/2023)

Sehubungan dengan itu, Kemenkes mengimbau seluruh masyarakat Indonesia jangan sampai membuka link yang mengaku SATUSEHAT dari nomor yang tidak dikenal dan tidak terverifikasi centang hijau. 

Sebab, secara prosedural (resmi) Kemenkes tidak pernah mengirimkan link update SATUSEHAT secara personal melalui WhatsApp.

"Update SATUSEHAT Mobile diproses secara otomatis atau manual melalui Play Store atau App Store. Sementara untuk nomor WhatsApp Kemenkes adalah 0811 10 500 567 dengan centang hijau," jelas Kemenkes

Sebagai tambahan informasi, bila terjadi kendala lebih lanjut, pengguna diminta untuk menyampaikan keluhannya melalui WhatsApp 0811 10 500 567, email helpdesk@kemkes.go.id, atau Direct Message di media sosial SATUSEHAT Mobile, di Twitter @SATUSEHAT dan Instagram @satusehat_id.

Sebelumnya SATUSEHAT merupakan PeduliLindungi yang bertransformasi. Transformasi ini menjadi cara Kemenkes mengintegrasikan data rekam medis pasien di fasilitas kesehatan ke dalam satu platform Indonesia Health Services. 

Platform ini, perwujudan dari pilar ke enam transformasi sistem kesehatan yaitu pilar transformasi teknologi kesehatan. Menurut Wakil Menteri Dante Saksono Harbuwono, SatuSehat memangkas banyak aplikasi, sehingga data yang dikeluarkan akan seragam, juga telah menyatukan 400 data laporan secara digital, diringkas hanya jadi tinggal 8 aplikasi (pelaporan).

"SatuSehat ini punya spesifikasi khusus kalau dulu pelaporan aplikasi ada di sistem kesehatan itu kita bisa identifikasi lebih dari 400 pelaporan secara digital," ungkap Prof Dante dalam Konferensi Pers Rapat Kerja Kesehatan Nasional di Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Jadi kerjaannya puskesmas yang awalnya ngisi-ngisi aplikasi yang jumlahnya 400 nanti dengan satu itu akan jadi cuma tinggal 8 aplikasi," imbuhnya. (NIA)

SHARE