Kemlu Pastikan 15 WNI di Perbatasan Thailand-Kamboja Tak Terdampak Konflik
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan, masih ada 15 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di daerah perbatasan Thailand-Kamboja.
IDXChannel - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan, masih ada 15 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di daerah perbatasan Thailand-Kamboja. Namun, dipastikan tak ada WNI yang terdampak akibat konflik dua negara itu.
"Dari data Lapor Diri, ada sekitar 15 (lima belas) WNI yang tersebar di wilayah sekitar perbatasan, khususnya di wilayah bagian Thailand. Sementara di wilayah terdampak dari sisi Kamboja, belum terdapat WNI," Juru Bicara Kemlu Rolliansyah (Roy) Soemirat saat dihubungi, Minggu (27/7/2025) malam.
Dia memastikan, Perwakilan RI di Kamboja dan Thailand akan terus update data ini dari dari waktu ke waktu. Bahkan, Perwakilan RI di Thailand melalui simpul WNI di wilayah tersebut telah menjalin komunikasi.
"Sudah ada komunikasi dengan simpul-simpul WNI di wilayah tersebut. Sejauh ini tidak terdapat informasi mengenai adanya WNI yang terdampak," kata Roy.
"Pemerintah RI melalui Perwakilan RI di Kamboja dan Thailand, terus mengikuti secara seksama perkembangan di perbatasan Thailand dan Kamboja," ujarnya.
Sekadar informasi, Kamboja dan Thailand masih melancarkan serangan artileri di wilayah perbatasan yang disengketakan pada, Minggu (27/7/2025). Kontak senjata tersebut terjadi beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan para pemimpin kedua negara telah sepakat untuk mengupayakan gencatan senjata.
Melansir laman Reuters, Kamboja menyatakan sepenuhnya mendukung seruan Trump untuk gencatan senjata segera.
Sementara itu, Thailand tidak dapat memulai perundingan karena Kamboja masih menargetkan warga sipilnya, sebuah klaim yang dibantah oleh Phnom Penh.
"Syarat kami adalah kami tidak menginginkan negara ketiga, tetapi berterima kasih atas perhatiannya (Trump)," ujar Penjabat Perdana Menteri (PM) Thailand Phumtham Wechayachai kepada para wartawan sebelum mengunjungi wilayah perbatasan.
"Kami telah mengusulkan pertemuan bilateral antara menteri luar negeri kami untuk menyelesaikan persyaratan gencatan senjata dan menarik mundur pasukan serta senjata jarak jauh," katanya.
(Dhera Arizona)