Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Key
Kemlu memastikan hingga saat ini belum ada indikasi WNI yang menjadi korban dalam peristiwa runtuhnya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore.
IDXChannel - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan hingga saat ini belum ada indikasi warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam peristiwa runtuhnya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat.
"Terkait dengan kejadian ditabraknya Jembatan Francis Scott Key di Maryland, hingga saat ini tidak ada indikasi WNI menjadi korban," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Lalu Muhammad Iqbal dikutip dalam keterangannya, Kamis (28/3/2024).
Kemlu melalui KBRI setempat, kata Lalu, terus melakukan pemantauan. Terutama dalam guna melihat perkembangan melalui otoritas setempat dan simpul masyarakat Indonesia di kota Baltimore, AS.
"KBRI Washington DC terus memantau perkembangan melalui otoritas terkait dan simpul-simpul masyarakat Indonesia di Kota Baltimore," katanya.
Lebih lanjut, pihaknya juga tengah mencari informasi terkait dugaan kapten kapal yang merupakan WNI. Namun, pada saat kejadian diduga diambil alih oleh kapten lokal guna mengikuti peraturan yang ada.
"Sedang kita klarifikasi infonya ke otoritas terkait," tuturnya.
Sebagai informasi, Jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat, runtuh setelah sebuah kapal kargo menabrak salah satu tiang penyangganya. Para pejabat negara setempat menyatakan sedikitnya enam orang dari kru konstruksi masih hilang dan diperkirakan tewas.
Menurut laporan ABC News, kapal tersebut 'kehilangan tenaga penggerak' saat meninggalkan pelabuhan, dan awak kapal memberi tahu pejabat Maryland bahwa mereka kehilangan kendali atas kapal tersebut.
Direktur eksekutif dan penasihat umum American Pilots’ Association Clay Diamond mengatakan, kapal tersebut mengalami 'pemadaman total' sekitar pukul 01:20 waktu setempat.
Kapal itu bergerak dengan kecepatan standar 8 knot (14,8 km/jam), tipikal untuk wilayah tersebut. Meskipun kapal tidak memulihkan sumber listrik utamanya, Diamond menyebutkan bahwa generator cadangan diesel diaktifkan, sehingga memulihkan sistem kelistrikan.
(YNA)