Kemlu Siap Kirim Bantuan Logistik ke Maroko Jika Ada Permintaan
Pemerintah belum mengirimkan bantuan logistik untuk korban gempa M6,8 di Maroko yang terjadi pada Jumat malam (8/9/2023).
IDXChannel – Pemerintah belum mengirimkan bantuan logistik untuk korban gempa M6,8 di Maroko yang terjadi pada Jumat malam (8/9/2023). Itu lantaran belum ada permintaan dari Pemerintah Maroko.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Lalu Muhammad Iqbal, menjelaskan Pemerintah Indonesia akan membantu korban gempa Maroko. Namun, hingga kini Pemerintah Maroko belum membuka diri untuk menerima bantuan dari negara lainnya, selain empat negara yaitu dari Spanyol, Inggris, Qatar dan Uni Emirat Arab (UAE).
"Indonesia sebagai negara sahabat dekat, pasti akan mempertimbangkan itu dan memberikan reaksi dan bertindak segera. Tapi sejauh ini pemerintah Maroko belum meminta atau membuka diri untuk bantuan asing, kecuali beberapa negara yang diminta pemerintah," kata Lalu kepada wartawan di Kantor Kemlu RI, Jakarta Pusat, Kamis (14/9/2023).
"Kalau sudah ada permintaan, kita pasti akan memberikan bantuan. Indonesia punya tradisi selalu among the first to help negara-negara sahabat," sambungnya.
Sementara itu, Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, memastikan seluruh warga negara Indonesia (WNI) dalam kondisi aman. Adapun sebanyak 70 delegasi dari Indonesia sebagian telah dipulangkan ke Indonesia.
"Mayoritas warga negara kita ada di Rabat dan di Casablanca, minim yang tinggal di wilayah terdampak atau Marakash, memang ada delegasi kita ada 70 orang yang kita sudah komunikasi kondisi mereka aman dan sebagian sudah pulang ke Indonesia," ucapnya.
Sebagai informasi, sejumlah penduduk desa Maroko yang dilanda gempa bumi terbesar di negara itu terpaksa berkemah pada malam keempat, ketika jumlah korban tewas meningkat menjadi lebih dari 2.800 orang.
Tim penyelamat dari Spanyol, Inggris dan Qatar bergabung dalam upaya Maroko untuk menemukan korban selamat dari gempa berkekuatan M6,8 yang melanda Pegunungan High Atlas pada Jumat malam, meratakan rumah-rumah bata lumpur tradisional yang ada di mana-mana di wilayah tersebut.
Stasiun TV pemerintah melaporkan pada Senin malam bahwa jumlah korban tewas meningkat menjadi 2.862 orang, dan 2.562 orang terluka. Karena sebagian besar zona gempa berada di daerah yang sulit dijangkau, pihak berwenang belum mengeluarkan perkiraan jumlah orang hilang.
(FRI)