News

Kemlu Tetapkan Delapan Wilayah di Suriah Siaga 1: Berbahaya Buat WNI

Binti Mufarida 06/12/2024 02:11 WIB

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menetapkan Siaga 1 di delapan wilayah di Suriah karena dianggap dapat mengancam keselamatan WNI.

Kemlu Tetapkan Delapan Wilayah di Suriah Siaga 1: Berbahaya Buat WNI (foto binti)

IDXChannel - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyiapkan rencana kontingensi untuk melindungi Warga Negara Indonesia (WNI) di Suriah seiring memanasnya perang saudara di negara tersebut. 

Delapan wilayah di Suriah kini telah ditetapkan berstatus Siaga 1 karena meningkatnya eskalasi konflik.  

Eskalasi perang di Suriah memuncak sejak 27 November 2024, ketika kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) melancarkan serangan mendadak ke Aleppo.

Serangan tersebut membuat HTS menguasai sebagian besar wilayah Aleppo, yang merupakan kali pertama mereka kembali menguasai kota itu sejak 2016.  

“Jadi saat ini, KBRI Damaskus memiliki rencana kontingensi WNI dan sesuai dengan rencana kontingensi tersebut, kita telah meningkatkan status beberapa provinsi di wilayah Suriah menjadi Siaga 1, yaitu Aleppo, Idlib, Hama, Deir Ez-Zor, Hasaka, Raqqa, Daraa, dan Suwaida," ujar Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha dalam Konferensi Pers di Ruang Palapa, Kemlu, Jakarta, Kamis (5/12/2024). 

"Ini adalah provinsi-provinsi yang kita nilai berbahaya dan dapat mengancam keselamatan WNI kita,” kata dia. 

Kemlu mencatat, terdapat 1.162 WNI di Suriah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 29 WNI berada di Aleppo dan 6 lainnya di Hama, dua wilayah yang kini menjadi pusat pergolakan perang saudara. 

Sebagian besar WNI, yakni 758 orang tinggal di Damaskus. Sisanya tersebar di berbagai wilayah lain, yakni Hasaka sebanyak 321 WNI, Tartus sebanyak 17 WNI, Latakia sebanyak 20 WNI, Rif Dimashq sebanyak 8 WNI.

Mayoritas WNI di Suriah bekerja di sektor domestik, sementara sebagian lainnya adalah pelajar. Untuk menghadapi situasi yang semakin genting, Kemlu juga menetapkan Siaga 2 untuk wilayah lainnya di Suriah. 

Selain itu, langkah-langkah perlindungan, seperti evakuasi darurat, pembaruan rencana kontingensi, dan komunikasi intensif dengan WNI terus dilakukan. 

Judha mengimbau seluruh WNI di Suriah untuk mengikuti arahan dari KBRI Damaskus, melaporkan diri, dan menghindari wilayah-wilayah berbahaya. Langkah ini dilakukan untuk memastikan keselamatan WNI di tengah meningkatnya eskalasi konflik di Suriah.

“Beberapa langkah sudah kita lakukan terkait dengan langkah koordinasi dengan pihak Terkait dengan update rencana kontijensi yang kita lakukan termasuk peningkatan status siaga yang tadi kami sampaikan, kita lakukan exercise proses evakuasi dan juga siapkan shelter safe house di KBRI. Kita berikan imbauan dan kami di pusat telah membentuk crisis responding yang terdiri dari unsur-unsur,” tutur Judha.

(Fiki Ariyanti)

SHARE