News

Ketua MPR Puji Gotong Royong Masyarakat RI Bantu Korban Banjir Sumatera

Felldy Utama 14/12/2025 01:00 WIB

Ketua MPR RI Ahmad Muzani merasa bangga atas gotong royong yang dilakukan Kementerian dan lembaga hingga elemen masyarakat Indonesia.

Ketua MPR Puji Gotong Royong Masyarakat RI Bantu Korban Banjir Sumatera. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Ketua MPR RI Ahmad Muzani merasa bangga atas gotong royong yang dilakukan Kementerian dan lembaga hingga elemen masyarakat Indonesia yang turut membantu korban terdampak bencana di Sumatera.

"Kami berbangga bahwa kegotong royongan dan sifat penolong bagi kita bangsa Indonesia tidak pernah pudar. Itulah kebanggaan kita, itulah yang kita miliki satu-satunya sebagai sebuah warisan yang harus kita pertahankan, yakni kegotong royongan," kata Muzani meninjau wilayah terdampak di Aceh, Sabtu (13/12/2025).

Dalam peninjauan ini, Ketua MPR juga turut menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor. Bantuan berupa 5.000 paket sembako dan obat-obatan disalurkan langsung ke masyarakat di wilayah Aceh Utara, Aceh Tamiang, dan Aceh Timur.

MPR RI total menyalurkan 15 ribu paket bantuan pada tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, masing-masing provinsi menerima 5.000 paket. 

“Bantuan ini memang masih sangat terbatas, tetapi yang paling penting adalah perhatian Presiden Prabowo yang begitu fokus untuk segera memulihkan kehidupan masyarakat agar bisa kembali seperti sedia kala,” ujarnya.

“Aceh Utara itu terdiri dari 27 kecamatan, 25 kecamatan terdampak parah dan dua kecamatan terdampak ringan. Artinya, seluruh kabupaten terdampak bencana,” tuturnya.

Ia menyatakan, saat ini terdapat lebih dari 100 ribu warga yang mengungsi, namun sebagian besar belum tertampung di hunian sementara. Akhirnya pengungsi terpaksa menumpang di rumah kerabat, sekolah, hingga masjid yang berada di lokasi lebih tinggi dan tidak terdampak banjir.

“Kondisi mereka saat ini sangat memprihatinkan. Rumah hancur, lahan pertanian rusak, ternak musnah, bahkan ada anggota keluarga yang meninggal dan hilang. Secara psikologis mereka kehilangan semangat hidup,” ujarnya.

"Karena itu mereka berharap kepada pemerintah pusat untuk segera membangun rumah-rumah yang mereka tinggalkan atau yang hancur karena bencana tersebut," kata dia. (Wahyu Dwi Anggoro)

>
SHARE