News

KKP Sebut Kualitas Ikan dalam Menu MBG Harus Dijaga

Dinar Fitra Maghiszha 07/02/2025 19:25 WIB

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung ikan dan olahannya masuk dalam menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung ikan dan olahannya masuk dalam menu program Makan Bergizi Gratis (MBG). (Foto: Dok. KKP)

IDXChannel - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung ikan dan olahannya masuk dalam menu program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, kualitas ikan harus tetap dijaga agar nutrisinya maksimal.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Budi Sulistyo mengatakan, kualitas ikan bisa dijaga lewat keberadaan sistem rantai dingin (cold storage). Dengan cold storage, ikan yang dipasok ke dapur MBG bisa terjamin kualitasnya.

“Ikan menjadi salah satu bahan baku yang diolah menjadi menu makanan MBG, sehingga cold storage menjadi perhatian kami,” kata Budi di Jakarta, Jumat (7/2/2025).

Pernyataan itu disampaikannya saat mengunjungi pelaksanaan MBG di Kabupaten Kampar, Riau. Dia menyoroti keberadaan integrated Cold Storage (ICS) yang dikelola unit pengolahan ikan PT Delta Mina Perkasa. ICS ini dilengkapi Air Blast Freezer (ABF) kapasitas 2x2,5 ton dan Cold Storage kapasitas 2x50 ton. 

Budi mengapresiasi pengelola ICS yang menjadi pemasok utama ikan patin ke enam dapur MBG yang berada di Tuah Madani, Kampar, Dumai, Ujung Tanjung, Bangko, dan Marpoyan. 

“Dari dapur-dapur tersebut, menu berbasis ikan disalurkan ke 54 sekolah di sekitarnya,” katanya.

Menurut Budi, menu ikan bisa disajikan bergantian dengan menu protein lainnya. Untuk itu, dia mendorong agar pemerintah daerah (pemda) turut berperan guna melibatkan pelaku usaha di daerahnya dalam menyukseskan program MBG. 

"Tentu kami bangga ICS bisa menjadi bagian dari kebutuhan gizi anak-anak sekolah sekaligus upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Semoga dengan dorongan dari pemerintah daerah, makin banyak pelaku usaha yang ikut terlibat dalam program MBG ke depannya," tuturnya.

ICS yang dibangun KKP pada 2017 tersebut saat ini dikelola oleh PT Delta Mina Perkasa setelah diserahterimakan ke Pemda. Keberadaan ICS Kampar menyokong produktivitas UPI dengan kapasitas produksi mencapai 3 ton bahan baku per hari. 

Dari bahan baku tersebut, perusahaan mampu mengolah produk fillet 1 ton per hari. Semua bahan baku tersebut berasal dari hasil produksi para pembudidaya ikan patin di Kabupaten Kampar.

"Semoga semakin banyak masyarakat yang bangga mengonsumsi ikan. Selain sehat, konsumsi ikan juga menggerakkan ekonomi sekitar," ujarnya.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE