News

Kompolnas Minta Polri Usut Cepat Kasus Gagal Ginjal Akut 

Carlos Roy Fajarta Barus 08/02/2023 08:08 WIB

Kompolnas meminta Polri bergerak cepat mengusut munculnya kembali kasus gagal ginjal akut pada anak yang disebabkan obat sirop.

Kompolnas Minta Polri Usut Cepat Kasus Gagal Ginjal Akut (FOTO: Ilustrasi/MNC Media)

IDXChannel - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta Polri bergerak cepat mengusut munculnya kembali kasus gagal ginjal akut pada anak yang disebabkan obat sirop.

"Dengan ditemukannya kembali dua kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA), Polri perlu kembali melakukan gerak cepat untuk lidik, sidik kasus ini guna mencegah banyaknya korban anak-anak yang potensial berjatuhan," ujar Anggota Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, dalam keterangannya, Rabu (8/2/2023).

Ia menyatakan dukungan kepada Polri yang sudah memulai meminta keterangan terhadap pihak-pihak yang terkait dengan kembali munculnya kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA).

"Beberapa waktu lalu kasus ini marak, dengan korban ratusan anak, termasuk korban meninggal dunia. Berkat kerjasama yg baik dengan BPOM dan Kemenkes, Polri berhasil menetapkan 4 tersangka dan 5 korporasi. Dengan ditemukannya kembali 2 kasus GGAPA," ungkap Poengky.

Dengan kembali terulangnya kasus gagal ginjal akut pada anak, Poengky meminta Polri untuk bergerak lebih gesit dan komprehensif dalam mengungkap penyebab kembali munculnya GGAPA agar tidak menambah korban jiwa dari anak-anak.

"Polri perlu kembali melakukan gerak cepat untuk lidik sidik kasus ini guna mencegah banyaknya korban anak-anak yang potensial berjatuhan," pungkas Poengky Indarti.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan adanya kasus baru gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA).

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril mengatakan dari data yang dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta ada tambahan satu kasus konfirmasi dan satu kasus suspek gagal ginjal.

“Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek," ujar Syahril, Senin (6/2/2023).

Satu kasus konfirmasi gagal ginjal akut merupakan anak berusia 1 tahun, mengalami demam pada 25 Januari 2023, dan diberikan obat sirop penurun demam yang dibeli di apotek dengan merek Praxion.

Korban dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (1/2/2023) lalu dan mengalami gejala batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil.

Sedangkan seorang suspek yakni anak berusia 7 tahun, mengalami demam pada 26 Januari 2023 lalu, kemudian mengonsumsi obat penurun panas sirop yang dibeli secara mandiri atau tanpa resep dokter. (RRD)

SHARE