Konsorsium Apollo Investasi Rp12,2 Triliun ke Pengelola Bandara Internasional Mumbai India
Konsorsium yang dipimpin oleh Apollo berinvestasi USD750 juta (sekitar Rp12,2 triliun) kepada Mumbai International Airport Ltd.
IDXChannel – Konsorsium yang dipimpin oleh Apollo berinvestasi USD750 juta (sekitar Rp12,2 triliun) kepada Mumbai International Airport Ltd (MIAL) yang anak usaha dari Adani Airport Holdings. Dana investasi ini menjadi langkah strategis dalam penguatan struktur keuangan perusahaan pengelola Bandara Internasional Mumbai tersebut.
Pengumuman ini disampaikan oleh Apollo pada Selasa (24/6/2025) dikutip dari Yahoo Finance. Investasi dikucurkan dalam bentuk surat utang tanpa jaminan (unsecured notes) dengan tenor empat tahun.
Dana segar ini akan dimanfaatkan untuk refinancing atau pelunasan utang lama, sekaligus membuka peluang tambahan pembiayaan hingga USD250 juta di masa mendatang, sesuai dengan ketentuan perjanjian.
Langkah ini menyusul pendanaan serupa USD750 juta yang diperoleh Adani Airport Holdings dari konsorsium perbankan internasional pada awal Juni 2025. Menurut Bloomberg, anak usaha Adani ini sedang mempersiapkan penawaran umum perdana saham (IPO) yang ditargetkan terlaksana paling lambat Maret 2027 sebagai bagian dari strategi ekspansi jangka panjang.
Adani Airport Holdings saat ini mengelola delapan bandara di India, termasuk Bandara Internasional Chhatrapati Shivaji Maharaj di Mumbai dan Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel di Ahmedabad. Perusahaan ini juga tengah menyelesaikan pembangunan Navi Mumbai International Airport.
Kehadiran investor global seperti Apollo dinilai memberikan sinyal positif terhadap prospek pertumbuhan sektor transportasi udara di India. Hal ini juga mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor asing terhadap kemampuan Adani Group dalam mengelola aset infrastruktur berskala besar.
Adani Enterprises maupun Adani Airport Holdings belum memberikan komentar resmi atas pendanaan terbaru ini. Namun, analis menilai injeksi modal ini akan memperkuat arus kas perusahaan dan mendukung kelancaran proyek-proyek jangka panjang yang sedang dikerjakan.
(Ibnu Hariyanto)