Korban Infeksi Bakteri E Coli akibat Makanan McDonald’s di AS Naik jadi 104 Kasus
Jumlah korban yang terinfeksi bakteri E coli setelah mengonsumsi makanan di restoran cepat saji McDonald’s alias McD di AS naik dari 90 menjadi 104 kasus.
IDXChannel – Jumlah korban yang terinfeksi bakteri E coli setelah mengonsumsi makanan di restoran cepat saji McDonald’s alias McD di AS naik dari 90 menjadi 104 kasus. Hal itu terungkap lewat laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Kamis (14/11/2024).
“Hingga 13 November, total 104 orang terinfeksi strain wabah E coli O157:H7 telah dilaporkan dari 14 negara bagian,” kata CDC.
Dari 98 kasus, 34 di antaranya telah dirawat di rumah sakit. Sementara empat orang mengalami sindrom uremik hemolitik, kondisi serius yang dapat menyebabkan gagal ginjal. Satu orang dilaporkan meninggal dunia di Negara Bagian Colorado. Korban yang meninggal itu adalah lansia.
CDC menyatakan, jumlah kasus masih mungkin meningkat karena biasanya dibutuhkan waktu 3-4 minggu untuk menentukan apakah seorang pasien E coli memang terinfeksi dari wabah yang sama.
“Jumlah orang sakit yang sesungguhnya dalam wabah ini kemungkinan jauh lebih tinggi daripada jumlah yang dilaporkan, dan wabah tersebut mungkin tidak terbatas pada negara-negara bagian yang sudah diketahui penyakitnya,” kata CDC.
Otoritas kesehatan itu menambahkan, banyak orang pulih sendiri tanpa perawatan medis dan tidak menjalani tes infeksi di fasilitas medis yang ada.
Pada 24 Oktober, McDonald’s (NYSE: MCD) menyatakan telah menarik burger Quarter Pounders dari menu di 20 persen restorannya. Sebagian besar restoran itu berada di kawasan Midwest (Amerika Serikat Bagian Tengah Barat). Langkah itu menyusul laporan kasus infeksi E coli, yang diduga disebabkan oleh bawang yang kurang matang pada burger McD itu.
(Ahmad Islamy Jamil)