Korban Tewas Banjir dan Tanah Longsor Korsel Capai 35 Orang, Tak Ada WNI
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menyatakan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban banjir besar dan tanah longsor di Korea Selatan.
IDXChannnel - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menyatakan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban banjir besar dan tanah longsor di Korea Selatan.
Hingga Minggu (16/7/2023), tercatat 35 korban meninggal. Kemudian 10 orang dinyatakan hilang dan 7.866 orang dari 13 kota diungsikan ke tempat-tempat penampungan sementara.
"Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban meninggal, hilang ataupun diungsikan,"ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu RI Judha Nugraha dalam keterangannya, Rabu (12/7/2023).
KBRI Seoul pun hingga kini terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan kelompok komunitas Indonesia melalui Tim Gerak Cepat (Gercep) yang ada di setiap kantung-kantung WNI.
KBRI Seoul juga telah menyampaikan imbauan agar para WNI di Korea Selatan meningkatkan kewaspadaan, selalu memantau situasi melalui informasi resmi otoritas setempat dan media. Serta segera menghubungi hotline KBRI Seoul jika mengalami situasi kedaruratan.
"Imbauan yang sama juga disampaikan melalui aplikasi Safe Travel Kemlu,"katanya.
Kemudian berdasarkan data Imigrasi Korea per 31 Mei 2023, WNI dg visa tinggal di Korsel yang lebih dari 1 tahun tercatat mencapai 47.304 orang. Dimana puluhan ribu orang terdiri dari para pekerja migran, pelajar/mahasiswa, profesional, dan yang menikah dengan warga lokal/Korea.
Sebagai informasi, hujan lebat selama lebih dari 1 minggu terakhir melanda Korea Selatan dan mengakibatkan banjir besar dan tanah longsor. Wilayah terdampak paling parah berada di beberapa kota di provinsi North Gyeongsang, North Chungcheong dan South Jeolla.
Pemerintah Korsel pun masih mengeluarkan peringatan nasional terkait hujan lebat dan bahaya banjir di lebih 50 kota di seluruh Korea.
(DES)