News

Korut Sebut Serangan AS ke Iran Langgar Kedaulatan dan Piagam PBB

Ibnu Hariyanto 23/06/2025 14:29 WIB

Pemerintah Korea Utara mengecam keras serangan udara Amerika Serikat  (AS) ke tiga fasilitas nuklir Iran.

Pemerintah Korea Utara mengecam keras serangan udara Amerika Serikat  (AS) ke tiga fasilitas nuklir Iran. (foto: iNews Media)

IDXChannel – Pemerintah Korea Utara mengecam keras serangan udara Amerika Serikat  (AS) ke tiga fasilitas nuklir Iran. Korut menilai serangan itu sebagai pelanggaran serius terhadap prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pernyataan ini disampaikan melalui kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, sebagaiman dikutip dari Sputnik, Senin (23/6/2025). Kementerian Luar Negeri Korut  menuding serangan tersebut tidak hanya melanggar kedaulatan Iran, tetapi juga mengancam stabilitas global. 

Korut menyebut tindakan AS secara brutal menginjak-injak integritas wilayah dan kepentingan keamanan negara berdaulat. Serangan itu mengguncang dasar perdamaian dan keamanan internasional.

“Ini merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip dasar Piagam PBB, termasuk kedaulatan negara dan non-intervensi,” ujar juru bicara Kemenlu Korut. 

Pemeruntah Korut juga menyalahkan Israel atas memburuknya situasi di kawasan. Mereke menyebut Israel nekat dalam menjalankan kepentingan sepihak. Selain itu, Korut menyebut langkah-langkah ekspansionis dan tatanan ala Barat menjadi sumber ketidakstabilan regional.

Serangan militer menargetkan tiga fasilitas nuklir utama Iran—Natanz, Fordow, dan Isfahan. Serangan itu menuai kecaman internasional, termasuk dari sekutu Iran dan sejumlah negara berkembang.

Presiden AS Donald Trump menyebut serangan tersebut sebagai keberhasilan besar. Trump juga mendesak Iran untuk mengakhiri perang ini sekarang atau menghadapi konsekuensi lanjutan. 

Namun, Iran menegaskan bahwa program nuklirnya tidak memiliki dimensi militer. Hal itu diperkuat dengan penyataan Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi yang menyebut belum ada bukti kuat yang menunjukkan Iran tengah membangun senjata nuklir.

>

(Ibnu Hariyanto)

SHARE