Kualitas Udara Buruk, Kasus ISPA di Jakarta Serang 9.709 Orang
Dinas Kesehatan Jakarta Barat mencatat kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Jakarta Barat telah mencapai 9.709 orang.
IDXChannel - Dinas Kesehatan Jakarta Barat mencatat kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Jakarta Barat telah mencapai 9.709 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Barat Erizon Safari mengungkapkan meningkatnya kasus tersebut terjadi karena kualitas udara di DKI Jakarta terus memburuk dari periode Januari sampai Juli 2023.
"Laporan bulanan sampai akhir Juli nggak ada perbedaan signifikan (kasus ISPA), dengan bulan-bulan sebelumnya," ujar Erizon saat dikonfirmasi, Selasa (15/8/2023).
Erizon mengatakan adapun kasus ISPA pada Januari lalu mencapai 1.615 kasus, Februari 1.518, Maret 1.831 dan April sebanyak 1.237 kasus.
"Mei 1.095 kasus, Juni 1.311 kasus, dan Juli 1.102 kasus," terang Erizon.
Sehingga, total ada 9.709 kasus ISPA mulai dari usia lima tahun sampai lansia di atas 60 tahun yang tercatat Sudin Kesehatan Jakarta Barat.
Lebih lanjut, ia mengatakan tidak ada persiapan khusus untuk menghadapi kemungkinan lonjakan ISPA yang bisa saja terjadi akibat buruknya kualitas udara di Jakarta. Ia memastikan, ketersediaan obat-obatan untuk pasien tercukupi.
"Ketersediaan obat dipastikan tercukupi," jelasnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat sejak Januari hingga Mei 2023, setiap bulan sedikitnya 100.000 warga terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Penyakit ini dipicu oleh perubahan iklim.
"Hanya 0,9% warga DKI Jakarta terkena batuk, pilek, ISPA/pneumonia, setiap bulannya rata-rata 100.000 kasus dari 11 juta penduduk," kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama dalam keterangan, Jumat (11/8/2023).
Ngabila menjabarkan selama Januari terdapat 102.609 kasus, selanjutnya Februari 10.4638 kasus, Maret 119.734 kasus, dan April 109.705. Kasus itu sempat turun pada Mei 99.130 dan kembali naik pada Juni 102.475 kasus.
(SLF)