News

Kualitas Udara Membaik Selama KTT ASEAN, Heru Budi Pertahankan Lewat Pemasangan Water Mist

Carlos Roy Fajarta Barus 10/09/2023 14:18 WIB

Heru Budi menggencarkan pemasangan water mist di gedung-gedung tinggi yang ada di ibu kota untuk mempertahankan kualitas udara saat KTT ASEAN.

Kualitas Udara Membaik Selama KTT ASEAN, Heru Budi Pertahankan Lewat Pemasangan Water Mist. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kualitas udara di DKI Jakarta membaik saat perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 pada 5-7 September 2023 lalu. Kondisi tersebut pun coba dipertahankan untuk jangka panjang.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pun bakal menggencarkan pemasangan water mist di gedung-gedung tinggi yang ada di ibu kota. Harapannya, upaya tersebut bisa terus memperbaiki kualitas udara di Jakarta.

"Alhamdulillah yang pertama udara di Jakarta membaik. Tetapi ini kan harus jangka panjang bukan berarti udara hari ini membaik terus persyaratan atau gedung-gedung tinggi tidak memiliki water mist. Tahun depan masih ada lagi kita menghadapi musim kering yang sama," ujar Heru, Minggu (10/9/2023) kepada awak media di Menteng, Jakarta Pusat.

Ia menyebutkan pemasangan water mist bakal dilanjutkan di seluruh gedung pemerintah daerah hingga mencakup seluruh gedung tinggi di Jakarta. “Mungkin besok untuk bisa secepatnya gedung-gedung tinggi itu memiliki water mist. Karena untuk kita bersama-sama," kata dia. 

Dia pun menargetkan pada 11 September 2023 sudah semua kantor Pemda terpasang water mist. Meskipun ada kendala alat yang terbatas.

“Walaupun dari BRIN alat terbatas tetapi mereka bisa modifikasi seperti di balai kota kan sudah kami modifikasi," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui tingkat polusi udara yang terjadi di Jakarta dan kota sekitarnya seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) kian memprihatinkan pasca musim kemarau panjang dan tidak turun hujan selama beberapa waktu terakhir.

Bahkan polusi udara di Jakarta sudah melebihi ambang batas normal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berdasarkan penghitungan konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) maupun Indeks Kualitas Udara (AQI).

Sejumlah langkah sudah diupayakan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi polusi udara mulai dari WFH ASN DKI Jakarta, tilang kendaraan bermotor tidak lolos uji emisi, menyemprotkan air ke jalan dan dari atas gedung tinggi (water mist), wacana 4 in one dan ganjil genap 24 jam. 

(FRI)

SHARE