News

Kurs Rupiah Melemah, Sri Mulyani Sebut Subsidi Energi Bakal Membengkak di 2024

Iqbal Dwi Purnama 08/07/2024 20:47 WIB

- Realisasi subsidi energi yang mencakup BBM, LPG, dan listrik dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 diprediksi lebih besar dari pagu Rp186,9

Kurs Rupiah Melemah, Sri Mulyani Sebut Subsidi Energi Bakal Membengkak di 2024. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Realisasi subsidi energi yang mencakup BBM, LPG, dan listrik dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 diprediksi lebih besar dari pagu Rp186,9 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan subsidi energi pada tahun ini akan membengkak karena asumsi makro seperti harga minyak dunia, kurs rupiah terhadap dolar AS, dan lifting migas meleset dari target.

"Subsidi energi dalam hal ini diperkirakan akan mengalami kenaikan dengan beberapa parameter perubahan harga minyak, maupun dari sisi lifting dan nilai tukar," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Senin (8/7/2024). 

Dalam APBN 2024, harga minyak dunia (ICP) dipatok USD82 per barel. Menurut Sri Mulyani, harga minyak dunia menurut proyeksi Bank Dunia akan bergerak di kisaran USD79-USD85 per barel dengan potensi naik. 

"Potensi kenaikan (harga) ini disebabkan langsung oleh terbatasnya suplai global, mengingat tensi geopolitik di Timur Tengah, hingga konflik berkepanjangan Rusia-Ukraina." katanya.

Selain itu, asumsi kurs rupiah terhadap dolar AS juga meleset dari target yang ditetapkan dalam APBN 2024 sebesar Rp15.000. Kini, kurs rupiah sudah menyentuh di atas Rp16.000.

Terkait potensi kenaikan subsidi energi, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata mengaku akan mengkaji terlebih dahulu. Subsidi energi, termasuk kompensasi untuk PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) akan digunakan sebagai instrumen untuk menahan kenaikan harga BBM dan listrik.

"Sampai hari ini saya belum mendengar itu (penyesuaian harga BBM)," katanya.

Pada 2023, realisasi subsidi energi juga membengkak dari pagu Rp145,3 triliun menjadi Rp159,6 triliun. Realisasi subsidi energi yang terbesar dialokasikan untuk BBM dan LPG Rp95,6 triliun dan listrik Rp64 triliun.

Pada tahun ini, pemerintah menetapkan subsidi energi Rp186,9 triliun dengan rincian Rp113,3 triliun untuk subsidi BBM dan LPG dan Rp73,6 triliun untuk subsidi listrik.

Hingga semester I-2024 realisasi penyaluran subsidi BBM tembus 7,16 juta kilo liter, setara Rp8,7 triliun. Sedangkan subsidi LPG 3 Kg telah disalurkan 3,4 juta ton senilai Rp34,2 triliun. Untuk listrik, subsidi mencakup 40,6 juta pelanggan.

(RFI)

SHARE