Lawan Dominasi Barat, Rusia dan China Ingin BRICS Tambah Anggota
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS akan mendorong lebih banyak kerja sama antara negara-negara berkembang.
IDXChannel - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS akan mendorong lebih banyak kerja sama antara negara-negara berkembang di tengah meningkatnya ketidakpuasan terhadap dominasi Barat. Pertemuan tersebut akan digelar di Afrika Selatan pekan ini.
BRICS merupakan organisasi yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Dilansir dari AP pada Senin (21/8/2023), salah satu isu penting yang akan dibahas yakni kemungkinan perluasan BRICS. Lebih dari 20 negara telah secara resmi mendaftar untuk bergabung, termasuk Arab Saudi, Argentina, Aljazair, Iran, dan Indonesia.
Upaya perluasan BRICS utamanya didorong oleh China dan Rusia. KTT diperkirakan akan membahas syarat untuk menjadi anggota baru.
“Ekspansi BRICS menjadi isu teratas saat ini,” kata Chen Xiaodong, Duta Besar China untuk Afrika Selatan.
“Ekspansi adalah kunci untuk meningkatkan vitalitas BRICS. Saya yakin KTT tahun ini akan menghasilkan langkah solid ke depan," lanjutnya.
Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden China Xi Jinping dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa akan menghadiri pertemuan secara langsung. Presiden Rusia Vladimir Putin akan hadir secara virtual karena dia terancam surat perintah penangkapan Pengadilan Kriminal Internasional.
Para analis mengatakan ekspansi BRICS akan menguntungkan Rusia dan China. Kedua negara ingin memperluas blok tersebut untuk menandingi dominasi Barat.
"BRICS bisa menjadi blok ekonomi yang lebih besar. Mereka bisa memiliki pengaruh yang lebih kuat,” kata Prof. Alexis Habiyaremye dari Sekolah Tinggi Bisnis dan Ekonomi di Universitas Johannesburg. (WHY)