Lebih dari Tiga Ribu Orang Mengungsi Akibat Gempa M6,3 Guncang Donggala Sulteng
Sebanyak 3.780 warga Donggala mengungsi setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6.3 di wilayah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada Sabtu (9/9/2023).
IDXChannel - Sebanyak 3.780 warga Donggala mengungsi setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6.3 di wilayah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada Sabtu (9/9/2023) pukul 21.43 WIB.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Donggala, Moh Fickri Vetran, mengatakan warga tersebut mengungsi di depan rumah mereka masing-masing karena masih trauma dan khawatir akan gempa bumi susulan.
“Warga mengungsi mandiri di pinggir jalan di depan rumah masing-masing. Saat ini tim kami masih melakukan pendataan dampak gempa,” ujar Fickri, Minggu (10/9/2023) kepada awak media.
Lebih lanjut, Fickri mengatakan warga yang tinggal di dekat pesisir pantai telah mendirikan tenda secara mandiri di dataran tinggi, sebagai antisipasi apabila terjadi gempa bumi susulan yang berpotensi tsunami.
Fickri menambahkan, pihak BPBD Kabupaten Donggala akan mendirikan tenda pengungsi jika diperlukan dan apabila masih ada warga yang mengungsi. Sebab, sudah ada warga yang kembali ke rumah masing-masing pada Minggu pagi.
“Hanya yang di pesisir pantai yang mengungsi ke dataran tinggi dan ada sebagian di titik kumpul. Tapi pagi ini berangsur kembali ke rumah masing-masing,” jelas Fickri.
Tim BPBD Kabupaten Donggala dipimpin Plt. Kepala Pelaksana BPBD Donggala, Mursid Sanduan pagi ini turun ke lapangan guna monitoring lebih lanjut.
Di samping itu, kaji cepat lanjutan juga dilakukan untuk menghitung jumlah kerusakan bangunan termasuk upaya pencarian dan pertolongan warga terdampak gempa bumi.
Hasil pendataan cepat sementara dari lapangan, ada sebanyak tiga rumah mengalami rusak ringan. Tim terus menyisir beberapa lokasi untuk asesmen lanjutan. Hingga Minggu pagi belum ada laporan korban jiwa akibat gempa bumi tersebut.
“Baru ada 3 rumah rusak ringan, untuk korban jiwa belum ada dan mudah-mudahan tidak ada,” pungkas Fickri.
Sementara itu, menurut laporan yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) guncangan gempa bumi M 6.3 juga dirasakan di beberapa wilayah selama kurang lebih 1-5 detik.
Adapun wilayah yang melaporkan ada guncangan kuat hingga lemah meliputi Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Toli-Toli. Seluruh BPBD di wilayah tersebut pagi ini juga melakukan kaji cepat dan monitoring lanjutan.
Gempa bumi M 6.3 Kabupaten Donggala menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), berpusat di laut pada posisi 0.03 LU dan 119.80 BT atau 50 kilometer Barat Laut Donggala dengan kedalaman 10 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.
Gempa bumi ini menurut BMKG terjadi akibat aktivitas sesar Palu Koro, dan dirasakan di Palu, Donggala dengan intensitas guncangan dengan skala IV Modified Mercalli Intensity (MMI).
Kemudian guncangan juga dirasakan di Poso, Sigi, Toli-Toli dengan skala III MMI, Pohuwato, Kabupaten Gorontalo II-III MMI, Kota Gorontalo II-MMI dan Kutai Timur I-II MMI.
(FRI)