News

LPG Akhirnya Masuk ke Lokasi Bencana Bireun dan Tapanuli Tengah, Disalurkan Lewat Jalur Ini

Binti Mufarida 04/12/2025 23:02 WIB

LPG akhirnya bisa masuk ke lokasi bencana yang wilayahnya terisolir akibat banjir bandang dan tanah longsor.

LPG Akhirnya Masuk ke Lokasi Bencana Bireun dan Tapanuli Tengah, Disalurkan Lewat Jalur Ini

IDXChannel - LPG akhirnya bisa masuk ke lokasi bencana yang wilayahnya terisolir akibat banjir bandang dan tanah longsor. Saat ini, LPG sudah masuk di Bireun, Aceh dan Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, terputusnya jembatan di Bireun, Aceh, menyebabkan pemerintah memasok kebutuhan LPG di wilayah terdampak Aceh bagian utara melalui dua jalur.

"Pertama, dari sisi utara melalui kapal yang memuat skid tank dari terminal LPG Arun (Lhokseumawe) ke Banda Aceh. Kapal akan tiba di Lhokseumawe Kamis hari ini dan akan tiba di Banda Aceh Jumat (5/12/2025)" kata Bahlil di Istana, Kamis (4/12/2025).

Jalur kedua adalah, kata dia, pengiriman melalui sisi selatan dan barat Aceh dengan mengirimkan tabung isi dari Sumatera Utara (Sumut), serta menyiapkan gudang darurat di Aceh Barat. Untuk pasokan LPG pertama, menurut dia, sudah tiba pada Kamis ini

Sementara itu, untuk pasokan LPG kebutuhan masyarakat Sibolga, Tapanuli Tengah dan Nias, pengiriman juga akan dilakukan melalui dua jalur. 

"Pertama melalui jalur laut menggunakan skid tank dan pengiriman tabung isi dari Teluk Kabung, Sumatera Barat, ke Nias, Sibolga, dan Tapanuli Tengah," katanya.

"Kedua melalui jalur darat, lewat Pakpak Bharat ke Tapteng—Sibolga," kata Bahlil.

Dengan langkah-langkah tersebut, pemerintah berharap dapat mengurangi beban masyarakat terdampak bencana yang terisolir, khususnya di Provinsi Sumatera Utara dan Aceh.

Pemerintah memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) dan LPG di daerah terdampak banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dalam kondisi aman, meski distribusi di sejumlah titik masih mengalami kendala akibat akses jalan yang terputus.

(Nur Ichsan Yuniarto)

SHARE