News

Mahasiswa dan Dosen Telkom University Buat Drone Canggih untuk Deteksi Kandungan Air Tanah

Agi Ilman 03/12/2024 08:47 WIB

Telkom University (Tel-U) kembali menunjukan inovasi teknologi yang bermanfaat bagi sektor pertanian.

Telkom University (Tel-U) kembali menunjukan inovasi teknologi yang bermanfaat bagi sektor pertanian. (Agi Ilman/MPI)

IDXChannel - Telkom University (Tel-U) kembali menunjukan inovasi teknologi yang bermanfaat bagi sektor pertanian.

Kali ini, Tel-U membantu pendeteksian kandungan air tanah dan unsur hara pada perkebunan teh dengan menggunakan drone canggih yang dinamai Agriradar.

Agriradar merupakan drone yang diintegrasikan pilot yang berisikan radar sehingga nantinya digunakan untuk mendeteksi kandungan air tanah secara akurat.

Tak hanya itu, alat tersebut juga dilengkapi dengan Light Detection and Ranging (Lidar), RF Radar System and Radar Acquisition, Camera Multispectral Sensor, Module Camera, GPS Module, dan Brushless Motor.

Mahasiswa sekaligus inisiator, Shafa Tanaya (22) mengatakan, alat ini bertujuan untuk membantu pihak terkait seperti para petani dan pengelola perkebunan dalam menentukan jumlah pupuk yang harus disebarkan di tanah berdasarkan hasil deteksi kandungan air tanah.

“Jadi tujuan utamanya itu saat mendeteksi kandungan air tanah tersebut, mereka bisa memprediksi seberapa besar banyak pupuk yang disebarkan di tanah," kata Sahafa saat ditemui dalam pameran Invasi rangkaian 34 tahun Anniversary Tel-U di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin (2/12/2024).

Shafa menjelaskan, jika proses pembuatan Agriradar ini memakan waktu kurang lebih satu tahun yang melibatkan pengembangan dan juga pengintegrasian. 

“Kurang lebih pembuatan satu tahun. Pengembangan, pengintegrasian segala macamnya, soalnya di produk ini juga ada BPPS, dan itu izinnya itu mapping tanahnya. Jadi kita bisa tahu di mana saja, kandungan air tanah yang telah dideteksi,” kata dia.

Shafa melanjutkan, jika alat ini mampu mendeteksi kandungan air tanah hingga kedalaman dua meter. Alat ini juga sudah berafiliasi dengan PTPN dan sudah diuji cobakan di Pangalengan.

“Untuk saat ini dia sudah implementasi di kebun teh di Pangalengan, Kabupaten Bandung. Jadi nanti para petani tidak bisa menggunakan pupuk seenaknya harus sesuai dengan kandungan air tanah agar tahu seberapa persen pupuk yang akan diberikan,” kata dia.

Selain itu, Shafa menyebut jika ke depannya Agriradar ini tak hanya bisa mengecek kandungan air tanah saja, namun juga keasaman tanah atau lainnya yang sedang dalam pengembangan

“Ke depannya, pasti akan diproduksi lebih banyak dan juga bisa digunakan bukan hanya untuk kebun teh saja,” kata dia.

Agriradar menjadi salah satu project inovasi civitas akademik Telkom University yang dipamerkan bersama dengan 41 project inovasi lain dalam rangka perayaan ulang tahun Telkom University yang ke-34. 

(Nur Ichsan Yuniarto)

SHARE