News

Mahfud MD Serahkan Hasil Investigasi TGIPF Kanjuruhan ke Jokowi Hari Ini

Riana Rizkia 14/10/2022 07:20 WIB

Menko Polhukam Mahfud MD hari ini akan menyerahkan hasil investigasi TGIPF tragedi Kanjuruhan ke Presiden Jokowi.

Mahfud MD Serahkan Hasil Investigasi TGIPF Kanjuruhan ke Jokowi Hari Ini (FOTO: Dok MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD hari ini akan menyerahkan hasil investigasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Besok saya akan melapor ke presiden soal temuan TGIPF," kata Mahfud dalam diskusi 'Reformasi Sistem Hukum Nasional' yang digelar PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis (13/10/2022).

Mahfud yang juga Ketua TGIPF mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan dokumen laporan yang akan diserahkan ke Presiden Jokowi. 

Dengan diserahkannya laporan investigasi tersebut, Mahfud menjelaskan, maka tugas TGIPF telah rampung sejak Kamis (13/10/2022) kemarin. 

"Kamis (13/10/22) sore, TGIPF Tragedi Sepakbola Kanjuruhan sudah merampungkan tugasnya sesuai dengan Kepres No. 19 Tahun 2022," kata Mahfud melalui akun twitter resmi miliknya @mohmahfudmd.

Untuk diketahui, TGIPF akan mengumumkan hasil investigasi ke khalayak. Namun, hal tersebut dilakukan setelah hasil temuan diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Mahfud menjelaskan, langkah tersebut dilakukan karena TGIPF dibentuk dengan keputusan presiden, dan untuk kepentingan presiden. 

"Temuan TGIPF takkan diumumkan sebelum diserahkan ke Presiden, sebab TGIPF dibentuk dengan Kepres untuk keperluan Presiden," kata Mahfud melalui akun instagram miliknya @mohmahfudmd, dikutip Kamis (12/10/2022). 

Sebelumnya, Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Sonhadji mengatakan tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang merupakan kehendak Allah. Sonhadji menegaskan, tidak ada pihak yang menginginkan tragedi itu terjadi, termasuk PSSI.

“Tentunya ini di luar kehendak kita semua. Ini maksudnya ya kehendak Allah lah,” kata Sonhadji dalam konferensi pers usai memenuhi panggilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2022).

Sonhadji mengkalim bahwa seluruh perangkat pertandingan sudah bekerja dengan porsi masing-masing. Bahkan, kata Sonhadji, PSSI juga sudah mengecek bagaimana perangkat pertandingan yang bertugas, termasuk security officer. 

"Maksud saya adalah tragedi Kanjuruhan kemarin itu di luar kehendak kita semua, tidak ada seorang pun yang menghendaki peristiwa itu," katanya. 

"Jadi perangkat pertandingan, semua sudah bekerja dengan porsi masing-masing, kita juga sudah mengecek bagaimana bertugas, bagaimana perangkat pertandingannya yang lain, security office dan lain-lain, tapi masih terjadi peristiwa yang saya sebutkan tadi," sambungnya. 

Menurut Sonhadji, PSSI telah menyelenggarakan pertandingan dengan aman dan nyaman, baik dalam pertandingan Arema vs Persebaya maupun klub sepak bola lain. 

"Tentunya sekarang dan yang lalu juga dilakukan bagaimana tiap-tiap PSSI untuk bisa menyelenggarakan pertandingan yang bagus, yang aman yang nyaman, tapi masih ada terjadi peristiwa itu dan ini di luar kehendak kita semua," ucapnya. 

"Oleh karenanya perbaikan saran masukan yang bagus, ini semua kami catat dan insyaAllah ke depan akan ditindaklanjuti oleh PSSI oleh kesekjenan, klub-klub yang lain," sambungnya. 

Sementara itu,  Direktur Programing Indosiar Harsiwi Achmad menegaskan, bahwa penyelenggaraan pertandingan antara Arema vs Persebaya yang berujung tragedi tersebut merupakan tanggung jawab PT Liga Indonesia Baru (LIB). 

"Satu lagi saya ingin katakan kepada teman-teman bahwa penyelenggaraan acara ini, liga 1 itu adalah tanggung jawab LIB," kata Harsiwi usai memenuhi panggilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) soal tragedi Kanjuruhan, Kamis (13/10/2022). 

Sementara, kata Harsiwi, pihaknya merupakan broadcaster atau stasiun tv yang menayangkan pertandingan Arema vs Persebaya tidak ada hubungannya dengan situasi di lapangan.

Perihal perizinan liga, dan hubungan dengan panitia pelaksana, Harsiwi menegaskan bahwa hal tersebut bukan menjadi wewenang Indosiar. 

"Kami adalah official broadcaster. Kami yang menayangkan liga 1, sementara seluruh penyelenggaran baik itu perizinan berhubungan dengan club berhubungan dengan liga, panpel, bukan wewenang kami," katanya. 

"Jadi kami adalah stasiun penayang. Jadi itu perlu saya klarified bahwa Indosiar adalah sebagai official broadcaster yang kami hanya menerima feed dari LIB. Termasuk kami tidak memproduksi di lapangan," sambungnya. 

Harsiwi juga sempat menyinggung soal jam tayang. Menurutnya, hal itu merupakan otoritas final PT LIB. Indosiar sebagai broadcaster hanya mengikuti jadwal yang dikeluarkan PT LIB. 

"Tadi kami sudah menjelaskan mengenai jadwal penayangan. Bahwa jadwal pertandingan itu otoritas final itu ada di LIB, karena apa? Karena LIB adalah sebagai operator liga 1. Satu-satunya operator liga 1 di Indonesia yang kemudian mereka akan mengkomunikasikan ke broadcaster, kemudian pasti akan terjadi diskusi dan kemudian akan ada solusi-solusinya," katanya.

Bahkan, kata Harsiwi, pihaknya yang telah bekerja sama dengan PT LIB sejak 2018 itu tidak memberikan penalti jika ada perubahan jam tayang. 

"Tadi juga ditanyakan apakah ada penalti, tidak ada penalti, tidak pernah, kami bekerjasama dengan LIB dari tahun 2018, 2019, 2020, 2021, 2022 dan setiap tahun selalu ada perubahan-perubahan sekitar 20%, perubahan jadwal tayang kami tidak pernah mengenakan penalti dan di dalam kontrak kami tidak ada klausul khusus yang menyatakan bahwa kalau jamnya berubah itu ada penalti," ucapnya. (RRD)

SHARE