News

Menengok Sejarah Depo Pertamina Plumpang yang Segera Direlokasi, Suplai BBM Sejak 1974

Febrina Ratna 13/03/2023 09:43 WIB

Depo Pertamina Plumpang beroperasi mulai 1974 dengan kapasitas 60.000 KL. Saat ini bertambah menjadi 491.485 KL yang menyuplai 20% kebutuhan BBM nasional.

Menengok Sejarah Depo Pertamina Plumpang yang Segera Direlokasi, Suplai BBM Sejak 1974. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara terbakar hebat disertai ledakan pada Jumat, 3 Maret 2023 sekitar pukul 21.00 WIB. Peristiwa tersebut menimbulkan korban jiwa dan melululantahkan sejumlah rumah warga.

Tak sedikit yang harus dirawat akibat luka bakar dan ada ratusan orang yang harus mengungsi karena kebakaran tersebut. Presiden Joko Widodo pun memberikan perhatian pada peristiwa itu.

Hingga akhirnya Menteri BUMN Erick Thohir memutuskan untuk merelokasi depo BBM Pertamina Plumpang ke Pelabuhan Pelindo. Opsi itu diambil dibandingkan harus merelokasi warga yang memang tinggal dekat dengan aset negara tersebut.

Adapun, dilansir dari website resmi Kementerian ESDM, Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang mulai operasinya pada 1974 di atas lahan seluas 48.352 hektare, dengan kapasitas tangki 60.000 Kilo Liter (KL). 

Depo tersebut dibangun untuk menyuplai kebutuhan BBM harian di Indonesia. Depo tersebut telah konsisten menyuplai 20 persen kebutuhan BBM harian Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, kapasitas tangki penyimpanan BBM di TBBM Plumpang terus mengalami penambahan. Dimulai pada tahun 1978, kapasitas tangki dinaikkan dari 60.000 KL menjadi 80.000 KL.

Penambahan kapasitas tangki kembali dilakukan 4 tahun kemudian di tahun 1978 menjadi 200.000 KL. Kini, kapasitas tangki penyimpanan BBM di TBBM Plumpang telah mencapai 324.535 KL.

Suplai utama BBM di TBBM Plumpang dialirkan langsung dari TBBM Balongan yang berada di Indramayu, Jawa Barat menggunakan pipa penyalur sepanjang 210 kilometer. TBBM Plumpang juga mendapatkan suplai BBM dari sumber lain melalui kapal laut. 

Sepanjang Februari 2023 lalu, TBBM Plumpang telah menerima suplai BBM sebesar 491.485 KL. Hingga sebelum kejadian kebakaran di area TBBM Plumpang pada Jumat (3/3/2023), penyaluran BBM dari Depo Plumpang selama satu bulan terakhir mencapai 17.799 KL per hari, terdiri dari Biosolar, Pertamax, Pertalite, Pertamina Dex, Pertamina Turbo, dan Dexlite.

Di sisi lain, sebelum kejadian kebakaran yang menghanguskan pemukiman warga di sekitar TBBM Plumpang terjadi, Zona Penyangga atau Buffer Zone telah ditetapkan. Bahkan, di tahun 1987 Buffer Zone TBBM Plumpang masih sangat aman dengan lahan kosong luas yang mengelilinginya.

Seiring berjalannya waktu, area sekitar TBBM Plumpang yang sebelumnya adalah lahan kosong berubah menjadi pemukiman padat penduduk.  Pasca kejadian kebakaran di area TBBM Plumpang, Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) telah menurunkan tim untuk melakukan investigasi ke lokasi kebakaran dan melakukan analisis risiko seluruh fasilitas yang dimiliki. 

Meskipun stok BBM dan operasi penyaluran BBM di TBBM Plumpang pasca kebakaran dinilai masih aman. Sebagai tindak antisipasi, penyaluran BBM telah di backup oleh TBB terdekat yakni TBBM Tanjung Gerem, TBBM Cikampek, dan TBBM Ujung Berung.

Penulis: Rissa Sugiarti

(FRI)

SHARE