Mengenal Sistem Pilpres AS, Bisa Kalah Meski Raih Suara Pemilih Terbanyak
Amerika Serikat (AS) menggelar pemilu pada Selasa (5/11/2024).
IDXChannel - Amerika Serikat (AS) menggelar pemilu pada Selasa (5/11/2024). Berbeda dengan banyak negara lainnya, pemenang pilpres di Negeri Paman Sam tersebut tidak ditentukan raihan suara pemilih terbanyak.
Dilansir dari AFP, pilpres AS diadakan secara tidak langsung. Walaupun kertas suara berisi daftar nama capres, pemilih sebenarnya mencoblos untuk memilih elector dari negara bagian mereka.
Kumpulan elector ini dinamakan electoral college. Suara yang mereka berikan disebut electoral vote.
Sebanyak 538 electoral vote diperebutkan dalam pilpres. Alhasil, capres harus mengumpulkan setidaknya 270 electoral vote untuk mengamankan kemenangan.
Jumlah anggota electoral college adalah 538 sejak pilpres 1964. Setiap negara bagian diberi jatah elector sebanding dengan jumlah penduduknya.
Negara bagian dengan jumlah elector terbanyak adalah California (54), diikuti oleh Texas (40), Florida (30), dan New York (28).
Mayoritas negara bagian memberikan seluruh jatah elector kepada capres yang menang di wilayahnya, tidak peduli apakah sang capres unggul dengan selisih besar atau kecil.
Pada pilpres 2016, Hillary Clinton kalah dari Donald Trump meski meraih suara pemilih terbanyak. Clinton hanya berhasil mengumpulkan 227 electoral vote, sementaraTrump meraup 304 electoral vote.
Hal tersebut terjadi karena Clinton mendominasi di beberapa negara bagian dengan populasi besar seperti California dan New York, namun kalah dengan selisih kecil di banyak negara bagian kunci (Wahyu Dwi Anggoro)