Menhub Ingatkan Masyarakat Pentingnya Jaga Keselamatan saat Berkendara
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengingatkan masyarakat pentingnya keselamatan saat berkendara.
IDXChannel - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengingatkan masyarakat pentingnya keselamatan saat berkendara.
Budi mengatakan, pemerintah telah mengupayakan banyak hal untuk meningkatkan keselamatan di lalu lintas. Hal ini diwujudkan melalui lima pilar keselamatan jalan, yaitu manajemen keselamatan jalan, jalan yang berkeselamatan, kendaraan yang berkeselamatan, perilaku pengguna jalan, serta penanganan korban pasca kecelakaan.
“Pemerintah serius sekali berkaitan dengan keselamatan jalan, terbukti ada lima pilar di sini. Masing-masing pilar punya tanggung jawab untuk memastikan keselamatan di jalan,” ujar Budi saat membuka rangkaian Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) 2024, di Museum Fatahillah, Kota Tua Jakarta, Minggu (21/7/2024).
Dia menerangkan, Kemenhub menyiapkan apa saja kebijakan yang harus ditaati. Kemudian, Kementerian PUPR membangun jalan dengan kualifikasi yang baik.
"Kemenkes dan yang lainnya juga demikian. Kita sangat terbantu dengan lima pilar ini. Kolaborasi bersama lima pilar menjadi wajib,” ujar dia.
Menhub berharap, PNKJ 2024 yang bertema ‘Langkah Pintar dan Cerdas Berkendara untuk Keselamatan’ atau ‘Lintas Batas’ ini bisa menjadi momen untuk mengutamakan keselamatan dalam berlalu lintas.
Menurutnya, refleksi itu kembali mengingatkan bahwa semua orang bisa menjadi pahlawan keselamatan, apapun profesi dan kedudukannya di masyarakat.
“Sekolah bisa membantu anak didik belajar tentang pentingnya keselamatan jalan sejak usia sekolah. Organisasi dapat menetapkan kebijakan, aturan, serta prosedur yang mendukung peningkatan keselamatan jalan. Pelayanan kesehatan dapat mengurangi korban jiwa dan merawat orang yang terkena dampak kecelakaan, serta tiap orang dapat berkomitmen menggunakan jalan dengan selamat,” kata dia.
Selain keselamatan, pada kesempatan tersebut Menhub berpesan terkait peralihan dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi umum. Sebab, data Bappenas mencatat dalam lima tahun terakhir pengguna kendaraan pribadi terus meningkat rata-rata 8 persen per tahun.
Tingginya angka tersebut dapat berdampak pada kemacetan dan emisi gas rumah kaca. Karena itu, perlu langkah untuk menurunkan penggunaan kendaraan pribadi dan meningkatkan peralihan ke angkutan umum.
“Seperti menyediakan angkutan umum massal di perkotaan dengan menyusun perencanaan angkutan umum berbasis demand, pembuatan integrasi antar moda di koridor utama dan pengumpan, manajemen penjadwalan armada, serta penyediaan sarana dan prasarana pendukung yang aman, nyaman, dan selamat,” ujar Budi.
Kementerian Perhubungan, lanjut dia, akan melakukan upaya pemerataan sarana transportasi publik perkotaan yang modern dan terintegrasi, serta menyediakan layanan bus umum dan bus sekolah di banyak kota.
Kemudian, Kemenhub meningkatkan kelaikan angkutan umum (AKAP dan pariwisata) melalui ramp check berkala, pengujian berkala kendaraan bermotor, serta pelaksanaan sistem manajemen keselamatan pada perusahaan angkutan umum.
(YNA)