Menko Airlangga Beberkan Enam Pelajaran Penting Penanganan Covid-19 di Indonesia
Menko Airlangga menyebut penanganan pandemi Covid-19 melahirkan enam pelajaran, di antaranya anggaran yang fleksibel, pemanfaatan teknologi, hingga inovasi.
IDXChannel - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan penanganan Covid-19 sejak 2020 melahirkan enam pelajaran penting bagi pemerintah. Dari anggaran yang fleksibel hingga pemanfaatan teknologi yang lahirkan beragam inovasi.
Dia pun membeberkan beragam pelajaran penting tersebut. Pertama, di bawah satu kemudi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), kombinasi rem dan gas terbukti optimal dibanding negara lain, berani ambil risiko namun terukur.
"Kedua, anggaran yang fleksibel dan akuntabel untuk mengantisipasi kondisi darurat di tengah ketidakpastian," ujar Airlangga dalam Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) Transisi Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Dia mengatakan bahwa ini berkat PERPPU Nomor 1 Tahun 2020 yang memberikan keleluasaan yang bertanggung jawab, di mana pada periode krisis pandemi, dukungan tidak hanya dibutuhkan oleh masyarakat miskin namun juga golongan menengah atas.
"Pelajaran ketiga, ketersediaan data dan kualitas data berperan penting dalam perumusan kebijakan," ucap Airlangga.
Keempat, koordinasi intensif pemerintah pusat dan daerah serta pelibatan seluruh elemen masyarakat, di mana perumusan program Kementerian/Lembaga (K/L) dan pemerintah daerah tidak boleh lagi business as usual.
"Dengan rapat yang hampir seminggu sekali dan kebijakan yang dikalibrasikan setiap 2 minggu selama tiga tahun," tambahnya.
Pelajaran kelima, pemanfaatan teknologi digital mampu meningkatkan ketepatan sasaran program, seperti Sistem Satu Data KPCPEN, Peduli Lindungi, Layanan Telemedicine, Aplikasi PKL-WN, dan yang lainnya.
Keenam, inovasi seperti pembuatan Vaksin Merah Putih yang kemudian menghasilkan Inovac dan Indovac yang dipakai di dalam negeri. “Ini memperkuat kemampuan kita menghadapi pandemi-pandemi berikutnya," ujarnya. (FRI)