News

Menko PMK Minta Tes Kesehatan Diperketat untuk Cegah Kematian Petugas Adhoc Pemilu

Binti Mufarida 28/02/2024 02:02 WIB

Menko PMK mengatakan standar tes kesehatan petugas adhoc Pemilu harus diperketat untuk mencegah tingginya angka kematian.

Menko PMK Minta Tes Kesehatan Diperketat untuk Cegah Kematian Petugas Adhoc Pemilu. (Foto: Binti/MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan standar tes kesehatan petugas adhoc Pemilihan Umum (Pemilu) harus diperketat. Sehingga, dapat mencegah tingginya angka kematian petugas.

“Dari sisi kesehatan harus betul-betul nanti mendapatkan perhatian. Standar dari tes kesehatan calon petugas adhoc Pemilu ini harus ketat,” kata Muhadjir dalam keterangannya di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (27/2/2024).

Meski begitu, Muhadjir mengatakan tes kesehatan bagi petugas Pemilu tidak harus seketat untuk pendaftaran calon Taruna baik TNI Polri. “Mungkin tidak seketat calon taruna tetapi paling tidak harus mendekatilah karena mereka dalam waktu yang cukup lama dia harus bekerja secara spartan.”

“Belum lagi tambah pikiran, belum lagi menghadapi kasus-kasus berat yang ada di lapangan, yang tekanan-tekanan publik juga sangat kuat pengalaman ini. Saya kira ini perlu menjadi pembelajaran,” jelasnya.

Dia pun mengusulkan agar petugas adhoc Pemilu harus memiliki kondisi yang fit. Sehingga harus ada seleksi kesehatan untuk petugas terutama yang memiliki penyakit komplikasi atau komorbid tertentu.

Tak hanya itu, Muhadjir mengusulkan agar petugas adhoc Pemilu memiliki rekam medis yang bagus. Sehingga ketiga dilakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin bisa dipastikan petugas dalam kondisi sehat.

“Saya kira ini pengalaman sangat berharga, dan tahun ini kalau tidak salah jauh lebih rendah angka musibahnya dibanding tahun 2019 ya, ini artinya berarti sudah ada perbaikan-perbaikan,” ujarnya.

Dia melanjutkan, berdasarkan laporan yang diterima, sebagian besar petugas yang sakit dan meninggal mengidap penyakit bawaan atau komorbid.

“Karena itu mungkin juga perlu menjadi catatan karena kerja petugas adhoc ini spartan, jauh lebih berat dibanding pekerja-pekerja biasa, 24 jam harus nonstop dan waktunya tidak bisa tidak endurance-nya tidak teratur ini tentu saja perlu effort dan kondisi yang sangat prima,” pungkasnya.

(FRI)

SHARE