Menlu AS Sebut Relokasi Penduduk Gaza Tidak Permanen, Warga Palestina Bisa Kembali
Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Marco Rubio menjelaskan wacana relokasi warga Palestina di Jalur Gaza.
IDXChannel - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Marco Rubio menjelaskan wacana relokasi warga Palestina di Jalur Gaza. Mereka tidak akan direlokasi secara permanen dan dapat kembali pulang setelah rekonstruksi selesai.
"Untuk sementara, jelas orang-orang harus tinggal di suatu tempat saat kita membangunnya kembali," kata Rubio kepada wartawan, dilansir dari AP pada Kamis (6/2/2025).
Sebelumnya, Pemerintah AS mengejutkan komunitas internasional setelah menyatakan ingin mengambil alih Gaza dan memindahkan penduduknya, Hal itu disampaikan saat kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Washington pekan ini.
Pernyataan Rubio didukung Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt. Dia menegaskan relokasi penduduk Gaza hanya bersifat sementara.
“Presiden menegaskan mereka perlu direlokasi sementara dari Gaza,” kata Leavitt.
"Gaza saat ini tidak layak huni bagi manusia. Sebuah kejahatan jika membiarkan orang-orang tinggal dalam kondisi yang buruk seperti itu," katanya.
Rencana relokasi sementara penduduk Gaza juga tidak bisa diterima masyarakat Palestina. Mereka takut janji tersebut diingkari dan tidak bisa kembali pulang di masa depan.
Gaza memiliki penduduk sekitar 1,8 juta orang. Sebagian besar tinggal di pengungsian setelah wilayah Palestina tersebut dibombardir Israel sejak Oktober 2023.
Pertempuran di Gaza saat ini berhenti setelah kelompok Hamas dan Israel menyepakati gencatan senjata selama enam minggu bulan lalu. Jika gencatan senjata berumur panjang, upaya rekonstruksi bisa dimulai. (Wahyu Dwi Anggoro)