Minyak Jadi Komoditas yang Naik Harga saat Perang Iran dan Israel, Ini Sebabnya
Konflik antara kedua negara ini disebut-sebut dapat mengakibatkan guncangan pada pasar energi global.
IDXChannel—Apa komoditas yang naik saat perang Iran dan Israel? Kedua negara ini tengah terlibat dalam aksi saling serang sejak Jumat 13 Juni 2025, dimulai dengan serangan Israel terhadap fasilitas militer dan nuklir di Iran.
Iran dan Israel masih melanjutkan aksi saling serang dengan rudal hingga hari ini (18/6/2025). Serangan Israel telah menewaskan komandan IRGC (Iran’s Islamic Revolutionary Guard Corps), sejumlah petinggi militer lain dan beberapa ilmuwan nuklir.
Serangan Israel ke Iran juga menewaskan banyak warga setempat, jumlah korban jiwa diestimasikan mencapai lebih dari 220 orang. Iran membalas serangan dengan mengirimkan rudal ke beberapa kota di Israel seperti Haifa dan Tel Aviv.
Melansir BBC (18/6) Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan Israel ini menargetkan program nuklir yang tengah dikembangkan Iran, tetapi International Atomic Energy Agency (IAEA) mengatakan tidak ada peningkatan radiasi di fasilitas nuklir Iran.
Konflik antara kedua negara ini disebut-sebut dapat mengakibatkan guncangan pada pasar energi global. Iran dan Israel telah terlibat dalam aksi saling serang sejak 2024, tepatnya pada April hingga Oktober.
Pada perdagangan Selasa (17/6), harga minyak naik lebih dari 4 persen, kenaikan ini terjadi di tengah kekhawatiran pasar terhadap konflik antara Iran dan Israel akan menganggu pasokan minyak dunia.
Mengingat Selat Hormuz berada dekat dengan zona konflik kedua negara tersebut, selat tersebut merupakan jalur pelayaran yang vital untuk pengiriman minyak, dan konflik dikhawatirkan akan menghambat pasokan ekspor dari Timur Tengah.
Apalagi Iran juga mengancam untuk memblokir selat yang menghubungkan Teluk Persia dan Teluk Oman tersebut. Sebagai tambahan informasi, jalur itu adalah jalur distribusi yang mengangkut sekitar seperlima total konsumsi minyak dunia.
Melansir Economictimes, harga minyak mentah Brent naik 0,25 persen menjadi USD76,64 per barel, sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 0,31 persen menjadi UD75,07 per barel.
Meskipun belum terjadi gangguan ataupun kerusakan signifikan terhadap fasilitas dan pasokan minyak utama dunia, investor dan pelaku pasar mengantisipasi konflik geopolitik yang berkepanjangan.
Itulah komoditas yang naik saat perang Iran dan Israel.
(Nadya Kurnia)