Misteri Kecelakaan Air India, Aliran Bahan Bakar Tiba-Tiba Mati
Para penyelidik telah merilis laporan awal kecelakaan penerbangan Air India 171 yang menewaskan 260 orang bulan lalu.
IDXChannel - Para penyelidik telah merilis laporan awal kecelakaan penerbangan Air India 171 yang menewaskan 260 orang bulan lalu.
Menurut laporan tersebut, hanya beberapa detik setelah lepas landas, kedua sakelar kontrol bahan bakar Boeing 787 Dreamliner berusia 12 tahun itu tiba-tiba berpindah ke posisi "cut-off", membuat mesin kekurangan bahan bakar dan memicu hilangnya daya total.
Dilansir dari BBC pada Senin (14/7/2025), perpindahan ke posisi "cut-off" biasanya dilakukan hanya setelah mendarat.
Kotak hitam merekam suara salah satu pilot bertanya kepada rekannya mengapa ia melakukan cut-off. Pilot yang ditanya membantah melakukannya.
Sakelar-sakelar tersebut kemudian dikembalikan ke posisi normal, yang memicu penyalaan ulang mesin secara otomatis. Pada saat kecelakaan, satu mesin mendapatkan kembali daya dorong sementara mesin lainnya sudah menyala kembali tetapi belum mendapatkan daya dorong.
Penerbangan Air India 171 mengudara kurang dari satu menit sebelum jatuh di permukiman padat di Ahmedabad, India barat. Ini merupakan salah satu bencana penerbangan paling besar di India.
Laporan awal dari investigasi tersebut menimbulkan beberapa pertanyaan. Para ahli mengatakan, sakelar bahan bakar dirancang untuk mencegah aktivasi yang tidak disengaja.
"Hampir mustahil untuk menarik kedua sakelar hanya dengan satu gerakan tangan, dan ini membuat kemungkinan terjadinya aktivasi yang tidak disengaja menjadi kecil," ujar seorang investigator kecelakaan udara yang berbasis di Kanada, yang tidak ingin disebutkan namanya, kepada BBC.
"Dalam keadaan darurat di kokpit, pilot mungkin menekan tombol yang salah atau membuat pilihan yang salah - tetapi tidak ada indikasi situasi seperti itu di sini," katanya.
Ahli penerbangan Amerika Serikat (AS) Peter Goelz mengatakan, data di laporan awal belum cukup untuk mengambil kesimpulan.
"Temuan ini sangat mengganggu - bahwa seorang pilot telah mematikan sakelar bahan bakar dalam hitungan detik setelah terbang," kata Goelz.
"Detail baru menunjukkan seseorang di kokpit mematikan sakelar tersebut. Pertanyaannya adalah, siapa, dan mengapa? Kedua sakelar dimatikan dan kemudian dihidupkan kembali dalam hitungan detik," katanya.
Para penyelidik yakin perekam suara kokpit—dengan audio dari mikrofon pilot, panggilan radio, dan suara sekitar kokpit—memegang kunci teka-teki ini.
"Mereka belum mengidentifikasi suara-suara tersebut, yang sangat penting. Biasanya, ketika perekam suara ditinjau, orang-orang yang akrab dengan pilot hadir untuk membantu mencocokkan suara. Sampai sekarang, kami masih belum tahu pilot mana yang mematikan dan menyalakannya kembali," kata Goelz.
Sebelum menaiki Penerbangan 171, baik pilot maupun awak telah lulus uji breathalyzer dan dinyatakan layak terbang, demikian menurut laporan tersebut. Para pilot, yang berbasis di Mumbai, telah tiba di Ahmedabad sehari sebelum penerbangan dan telah beristirahat dengan cukup. (Wahyu Dwi Anggoro)