News

Muhammadiyah Klaim Siap Kelola Tambang, Sudah Bentuk Korporasi Badan

Binti Mufarida 11/09/2024 11:12 WIB

Muhammadiyah mengklaim siap mengelola tambang. Hal ini ditandai dengan membentuk dua badan korporasi untuk pengelolaan tambang.

Ketua Tim Pengelola Tambang Muhammadiyah Muhadjir Effendy . (Binti Mufarida/MPI)

IDXChannel -  Muhammadiyah mengklaim siap mengelola tambang. Hal ini ditandai dengan membentuk dua badan korporasi untuk pengelolaan tambang.

Muhammadiyah pun telah menunjuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy sebagai Ketua Tim Pengelola Tambang Muhammadiyah.

“Tambang sekarang ini sudah dibentuk tim, yang saya sebagai Ketua Timnya. Tapi saya dalam kapasitas itu bukan sebagai ahli tambang. Tapi sebagai Ketua PP yang membidangi ekonomi,” kata Muhadjir di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/9/2024).

Muhadjir menambahkan, bahwa saat ini dua korporasi badan telah dibentuk yakni strategic company dan operating company.

“Karena itu sekarang sudah kita bentuk dua korporasi badan ya. Ada strategic corporation, jadi korporasi strategic. Kemudian juga company, maksud saya strategic company. Yang ini yang nanti menjadi holding," katanya.

"Kemudian nanti ada operating company. Operating company inilah yang nanti para ahli yang memang punya pengalaman ditambang orang Muhammadiyah dan juga ahli," lanjutnya.

Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan, Muhammadiyah dalam pengelolaan tambang ini juga akan melibatkan lima Fakultas Jurusan Pertambangan di Kampus Muhammadiyah.

"Karena itu kita libatkan lima fakultas jurusan pertambangan yang ada di Perkembangan Muhammadiyah sekarang sudah melakukan survei awal," kata dia

Muhadjir memastikan Muhammadiyah tidak akan buru-buru untuk memutuskan pengelolaan tambang dan akan disiapkan terlebih dulu badan pengelolanya. Pasalnya, dalam pengelolaan tambang tidak boleh langsung ke organisasi sosial kemasyarakatan tapi harus lewat badan usaha.

"Kita tidak akan keburu-buru untuk memutuskan. Kalau menerimanya iya. Tetapi kita siapkan dulu lah institusi di dalam Muhammadiyah. Mulai dari tadi itu holdingnya kita bentuk. Karena itu kan tidak boleh langsung ke organisasi sosial kemasyarakatannya. Tapi harus lewat badan usahanya," katanya

"Kita punya badan usaha milik Muhammadiyah namanya BUMM. Nah ini kan sekarang kita bentuk holding, namanya strategic company itu. Kemudian sudah terbentuk lagi operating-nya. Nanti operating ini yang akan bekerja sama dengan pihak kontraktor termasuk yang melakukan survei awal untuk menetapkan sebagaimana kelayakan untuk pertambangannya sampai betul-betul bisnis-bisnisnya mantap,” kata dia. 

(Nur Ichsan Yuniarto)

SHARE