News

Musala di Pondok Pesantren Al Khoziny Roboh, Presiden Prabowo Sampaikan Duka

Binti Mufarida 01/10/2025 17:35 WIB

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan duka dan belasungkawa atas insiden robohnya pondok pesantren (ponpes) Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur

Musala di Pondok Pesantren Al Khoziny Roboh, Presiden Prabowo Sampaikan Duka (BNPB)

IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan duka dan belasungkawa atas insiden robohnya pondok pesantren (ponpes) Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Pesan belasungkawa dan doa bagi keluarga korban ini dititipkan melalui Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto yang meninjau langsung lokasi.

“Kehadiran kami ke sini merupakan perintah langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto yang sekaligus menitipkan duka dan belasungkawa khususnya bagi keluarga korban semoga tegar dan diberikan kesabaran,” kata Suharyanto, Rabu (1/10/2025).

Setibanya di lokasi, Suharyanto langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) bersama Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI M. Syafii dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono, yang kemudian disusul Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Mereka melihat kondisi robohnya gedung empat lantai yang diduga disebabkan karena kegagalan konstruksi.

Dalam peninjauan itu, Suharyanto dan rombongan melihat bagaimana tim SAR gabungan yang tengah berupaya melanjutkan operasi SAR terhadap 91 santri yang diduga masih tertimbun reruntuhan bangunan, berdasarkan daftar absensi.

Dari hasil keterangan yang didapat, upaya SAR menemui tantangan yakni struktur gedung yang dinilai oleh tim ahli belum memungkinkan jika bongkar menggunakan alat berat, sebab diduga ada sebanyak enam santri yang masih hidup.

Strategi SAR kemudian difokuskan untuk menggali jalur secara manual menggunakan peralatan yang paling memungkinkan untuk mencapai korban yang masih diperkirakan selamat untuk memberikan suplai permakanan sampai akhirnya dapat dievakuasi dalam kondisi selamat sesuai harapan.

Upaya penyelamatan korban yang masih hidup ini menjadi prioritas utama. Setelah itu, evaluasi jenazah korban akan dilaksanakan. Dalam rangkaian operasi ini, Basarnas akan menjadi koordinator utama.

“Evakuasi korban yang sudah dinyatakan tidak bernyawa itu nanti setelah kita yakin bahwa yang masih hidup itu bisa diselamatkan,” kata Suharyanto.

(Nur Ichsan Yuniarto)

SHARE