News

Nasib Pilu Sigit Winarno, Sopir Truk yang Jadi Tersangka Kecelakaan Tol Malang Hanya Diupah Rp200 Ri

Avirista M/Kontributor 27/12/2024 22:24 WIB

Sigit Winarno, sopir truk yang ditetapkan tersangka oleh polisi pasca kecelakaan di Tol Malang, ternyata hanya menerima upah Rp200 ribu.

Sigit Winarno, sopir truk yang ditetapkan tersangka oleh polisi pasca kecelakaan di Tol Malang (Avirista Midadaa/MPI)

IDXChannel - Sigit Winarno, sopir truk yang ditetapkan tersangka oleh polisi pasca kecelakaan di Tol Malang, ternyata hanya menerima upah Rp200 ribu.

Upah itu dia terima darı hasil pengiriman barang bermuatan pakan ternak seberat 11,2 ton di kendaraan truk tronton boks bernopol S 9126 UU, yang menjadi penyebab tabrakan dengan bus pariwisata rombongan bus pariwisata SMP IT Darul Qur'an Mulia Putri, Bogor. 

Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengungkapkan, Sigit Winarno pria warga Desa Ngadiluhur, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, itu hanya menerima upah bersih Rp200 ribu, untuk mengirim muatan pakan ternak darı PT Chemicals Rungkut Surabaya.

Pria yang bekerja di PT Rapi Trans Logistik Indonesia sejak tahun 2019, itu mulai mengambil muatannya di Krian.

"Dia memulai perjalanan dari Krian untuk mengambil barang muatan sesuai DO (Delivery Order), setelah itu dia menuju ke Malang, masuk tol Malang Surabaya," kata Putu Kholis Aryana, Jumat (27/12/2024).

Dalam perjalanan, Sigit hanya dibekali uang Rp1.018.000 sesuai penuturannya. Uang itu termasuk biaya tol, bahan bakar, dan keperluan lainnya untuk kendaraan, sehingga dia hanya menerima upah bersih Rp 200 ribu.

Hal ini membuatnya memutuskan tidak membawa kernet, padahal membawa muatan pakan ternak seberat 11,2 ton, atau sesuai beban maksimal darı truk bernopol S 9126 UU.

"Pengakuan beberapa kali dia mengirim barang itu tidak menggunakan kernet, karena memang biaya yang dia terima itu cukup minim, karena sisa sisa upahnya itu berkisar Rp200 ribua, sehingga memutuskan tidak pakai kernet," katanya.

Kepolisian sendiri masih mendalami dugaan adanya pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP) darı PT Rapi Trans Logistik Indonesia, karena melihat temuan kondisi kendaraan yang jarang diservis di bagian radiator dan kurangnya minyak rem, sehingga mempengaruhi kekuatan rem tangan.

"Kita nanti akan dapatkan informasi lebih detail dari supervisor PT Rapi, tentang bagaimana operasional pengiriman barang ini, apakah memang dibolehkan hanya sopir sendiri tanpa kernet, dan kita dalami lagi nanti," kata Putu Kholis.

(Nur Ichsan Yuniarto)

SHARE