NATO Tetapkan Target Belanja Pertahanan 5 Persen PDB di KTT Den Haag
Para pemimpin NATO menyepakati target pengeluaran pertahanan baru sebesar 5 persen dari produk domestik bruto (PDB) tahunan hingga 2035.
IDXChannel – Para pemimpin Organisasi Pakta Atlantik Utara atau NATO menyepakati target pengeluaran pertahanan baru sebesar 5 persen dari produk domestik bruto (PDB) tahunan hingga 2035. Kesepakatan itu tertuang dalam Deklarasi KTT Den Haag yang dirilis pada Rabu (25/6/2025).
Keputusan itu diambil dalam pertemuan puncak yang berlangsung pada 24-25 Juni 2025 di Den Haag, Belanda, sebagai respons terhadap ancaman keamanan yang meningkat, khususnya dari Rusia terhadap keamanan Euro-Atlantik dan ancaman terorisme yang berpanjangan.
Deklarasi tersebut menyatakan, setiap anggota NATO berkomitmen mengalokasikan minimal 3,5 persen PDB untuk kebutuhan pertahanan inti dan target kemampuan militer, serta hingga 1,5 persen untuk perlindungan infrastruktur kritis dan keamanan terkait lainnya. Ini sesuai dengan Pasal 3 Perjanjian Washington.
Proyeksi tersebut akan dievaluasi ulang pada 2029 berdasarkan kondisi strategis dan target kemampuan yang diperbarui. NATO juga menegaskan dukungan berkelanjutan untuk Ukraina, dengan kontribusi langsung ke pertahanan dan industri pertahannya dihitung dalam belanja pertahanan anggota. Selain itu, aliansi militer tersebut berkomitmen mempercepat kerja sama industri pertahanan trans-Atlantik dan memanfaatkan teknologi mutakhir untuk meningkatkan keamanan kolektif.
AFP melansir, dokumen yang hanya berisi sekitar 400 kata itu menjadi komando terpendek dalam sejarah KTT NATO. Sementara topik menyangkut keanggotaan Ukraina sangat minim dibahas di KTT kali ini demi menghindari perbedaan pendapat, menurut para diplomat. Perhatian utama tertuju pada kesepakatan belanja pertahanan, didorong oleh ekspektasi Presiden AS Donald Trump.
Rusia disebut secara implisit sebagai ancaman jangka panjang dalam dokumen, tanpa detail eksplisit, mencerminkan upaya menjaga konsensus. Rusia sendiri telah lama mengkritik ekspansi NATO ke perbatasannya, menyebut aliansi Barat itu melakukan provokasi. Padahal, Kremlin menegaskan tidak berniat mengancam siapa pun dan hanya akan merespons tindakan yang membahayakan kepentingannya.
KTT NATO berikutnya dijadwalkan di Turki pada 2026, menandai langkah strategis aliansi di tengah dinamika geopolitik yang semakin kompleks.
(Ahmad Islamy Jamil)