Parlemen Bubar, Thailand akan Gelar Pemilu
Musim pemilihan secara resmi dimulai di Thailand setelah Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha membubarkan parlemen pada Senin (20/3/2023).
IDXChannel - Musim pemilihan secara resmi dimulai di Thailand setelah Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha membubarkan parlemen pada Senin (20/3/2023).
Perdana Menteri Prayuth Chan-o-cha mengajukan pembubaran parlemen pekan lalu minggu lalu. Rencana tersebut disetujui Raja Thailand Maha Vajiralongkorn beberapa hari kemudian.
Dilansir dari the Straits Time, Komisi Pemilihan menetapkan tanggal 7 Mei sebagai hari pemilihan. Berdasarkan undang-undang, pemungutan suara harus dilakukan dalam waktu 60 hari setelah pembubaran parlemen.
Komisi Pemilihan akan mengumumkan tanggal pemungutan suara yang resmi dalam waktu lima hari setelah parlemen dibubarkan. Beberapa pihak mengusulkan 14 Mei sebagai tanggal alternatif.
Perdana Menteri Prayuth memimpin Thailand sejak 2014. Dia meninggalkan Partai Palang Pracharath (PPRP) yang pro-militer pada Desember 2022.
PPRP mendukung Prayuth dalam Pemilihan Nasional 2019. Pada pemilihan mendatang, PPRP dikabarkan akan mencalonkan pemimpinnya Prawit Wongsuwan sebagai calon perdana menteri.
Ada total 500 kursi yang diperebutkan di Majelis Rendah. Sementara itu, 250 senator ditunjuk oleh pihak junta. Setidaknya 25 kursi parlemen dibutuhkan untuk mengajukan kandidat perdana menteri.
Pesaing terbesar Prayuth ialah pemimpin Partai Pheu Thai Paetongtarn Shinawatra. Dia merupakan putri dari eks perdana menteri Thaksin Shinawatra.
(WHY)