PBB Minta Dunia Bersiap Hadapi El Nino

Fenomena cuaca La Nina yang memicu cuaca ekstrim akhirnya berakhir.

IDXChannel - Fenomena cuaca La Nina yang memicu cuaca ekstrim akhirnya berakhir. Namun, dunia kini harus bersiap menghadapi fenomena cuaca El Nino.

Ketika La Nina terjadi, suhu muka laut di Samudera Pasifik mengalami pendinginan di bawah normal. Sebaliknya, El Nino memicu kenaikan suhu di berbagai belahan dunia.

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengatakan El Nino bisa datang pada 2023. Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) memperkirakan El Nino kemungkinan terjadi pada pertengahan tahun.

“La  Nina tiga tahun berturut-turut yang pertama kalinya terjadi di abad ke-21 akhirnya berakhir,” kata Pemimpin WMO Petteri Taalas, dilansir dari Reuters pada Kamis (2/3/2023).

“Jika kita sekarang memasuki fase El Nino, hal ini kemungkinan memicu kenaikan suhu global,” lanjutnya.

WMO menerangkan ada kemungkinan 90 persen kondisi netral selama periode Maret-Mei. Namun, kemungkinan kondisi normal turun menjadi 80 persen pada periode April-Juni dan 60 persen pada Mei-Juli.

Peluang terjadinya El Nino diperkirakan sebesar 15 persen pada April-Juni, 35 persen pada Mei-Juli, dan 55 persen pada Juni-Agustus.

WMO memperingatkan prakiraan yang dihasilkan tahun ini memiliki tingkat ketidakpastian yang lebih tinggi.

"Kami memerlukan tambahan dua atau tiga bulan untuk memiliki informasi yang lebih meyakinkan," kata Alvaro Silva, seorang konsultan di WMO.

(WHY)