News

Pembangunan Sodetan Ciliwung Sempat Terhenti, Jokowi Ungkap Alasannya

Dicky Sigit Rakasiwi 31/07/2023 10:36 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan sempat terhentinya proyek Sodetan Ciliwung.

Pembangunan Sodetan Ciliwung sempat terhenti, Jokowi ungkap alasannya. Foto: Raka

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan sempat terhentinya proyek Sodetan Ciliwung. Menurutnya, itu akibat masalah pembebasan lahan

"Pembebasan lahan. Karena memang pekerjaan ini sangat tergantung dengan pembebasan lahan," kata Jokowi usai meresmikan Sodetan Ciliwung di Jakarta Timur, Senin (31/7/2023).

Dia menjelaskan bahwa proses pengeboran proyek Sodetan Ciliwung sempat terhenti karena pembebasan lahan. Namun berkat kerja sama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian PUPR, proyek tersebut dapat diselesaikan.

"Sehingga saat itu kegiatan pengeboran berhenti karena pembebasan tanahnya tidak diselesaikan oleh Pemprov DKI. Sekarang rampung. Oleh sebab itu, saya katakan pekerjaan ini sama-sama Kementerian PUPR dan pemprov DKI Jakarta," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan bahwa permasalahan Sodetan Ciliwung telah hampir 11 tahun tidak diselesaikan dengan baik. Jokowi pun bersyukur hari ini Senin (31/6) bisa meresmikan Sodetan Ciliwung.

"Urusan sodetan Ciliwung ini sudah bertahun-tahun, sudah hampir 11 tahun, dan hari ini alhamdulillah selesai," ucapnya.

Dengan diselesaikan Sodetan Ciliwung, menurutnya, itu bisa menyelesaikan permasalahan banjir di enam kelurahan.

"Ini bisa menyelesaikan paling tidak enam kelurahan enggak banjir lagi," ucapnya.

Jokowi mengatakan, penanganan banjir di Jakarta belum cukup meski telah diselesaikan Sodetan Ciliwung. Menurutnya, masih ada 12 sungai lagi, selain Ciliwung yang harus ditangani secara baik.

"Dan untuk penanganan banjir di Jakarta itu belum cukup. Karena kita di Jakarta tidak hanya mengurusi yang namanya sungai Ciliwung saja," tuturnya. 

"Ada 12 sungai yang lain yang juga perlu ditangani secara baik. Ya Sungai Sunter, Sungai Cipinang, sungai Baru barat, Sungai Baru Timur, Sungai Mooverkart, Sungai Pesanggrahan dan lain-lainnya," imbuhnya. 

Meski begitu, Jokowi mengatakan bahwa telah selesainya Sodetan Ciliwung dan Bendungan Ciawi-Sukamahi, baru hanya bisa menyelesaikan permasalahan banjir di Jakarta sekitar 62 persen.

"Dan dengan selesainya sodetan Ciliwung ini juga menyelesaikan banjir Jakarta, baik tadi yang bendungan Ciawi-Sukamahi, Sodetan Ciliwung, normalisasi Ciliwung, Banjir Kanal Timur, itu bisa menyelesaikan baru kira-kira 62 persen dari persoalan banjir yang ada di Jakarta," ucapnya.

"Artinya masih ada PR 38 persen, ini yang harus dikerjakan bersama sama Kementerian PUPR dan Pemprov DKI Jakarta. Sekali lagi harus dikerjakan bersama-sama Kementerian PUPR dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bersama-sama. Ini persoalan yang sangat kompleks dan tidak mudah," tambahnya.

(RNA)

SHARE