News

Pemerintah Diminta Tak Gegabah Identifikasi Penyebab Utama Polusi Udara

Dhera Arizona 05/09/2023 20:35 WIB

Pemerintah diminta tidak boleh gegabah dan salah dalam mengidentifikasi penyebab utama polusi udara.

Pemerintah Diminta Tak Gegabah Identifikasi Penyebab Utama Polusi Udara. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah diminta tidak boleh gegabah dan salah dalam mengidentifikasi penyebab utama polusi udara. Artinya, pemerintah sebaiknya melakukan penelitiannya terlebih dahulu.

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo menilai, semua solusi strategis terkait polusi udara membutuhkan perencanaan dan penelitian yang cermat. 

“Identifikasinya harus tepat. Jika kita ingin menyelesaikannya dengan cepat, itu hanya sebatas mimpi,” katanya kepada pers, Jakarta, Selasa (5/9/2023).

Lebih lanjut, Agus menegaskan, sudah banyak penelitian yang menyebutkan sektor transportasi sebagai penyebab utama memburuknya kualitas udara di Jakarta. Tercatat, sektor tersebut menyumbang tidak kurang dari 44% polutan di Jakarta. 


Hal tersebut juga diperkuat dari sumber data kualitas udara Jakarta. Menurut www.iqair.com, catatan data polusi udara Jakarta tidak mengalami perubahan yang signifikan, bahkan cenderung ke semakin memburuk sejak 29 Agustus 2023. Padahal, empat unit PLTU Suralaya sudah pada kondisi shutdown.

Namun demikian, terpantau pada 4 September 2023 siang atau saat diberlakukan WFH dan rekayasa lalu lintas, indeks kualitas udara menjadi kategori sedang dengan level 112.

“Membaik karena kebijakan WFH dan rekayasa lalu lintas,” jelas Agus.

Dia juga menyarankan agar masyarakat bersabar sambil terus mengurangi pemakaian kendaraan pribadi agar emisi yang dikeluarkan juga berkurang.

Seperti diketahui, empat unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya sudah dihentikan operasionalnya sebagai bentuk voluntary shutdown.

Bahkan terkait dengan isu polusi udara di Jakarta, Agus juga mencurigai bahwa ada pihak yang mencoba memanfaatkan untuk menyerang beberapa PLTU yang berlokasi di barat Pulau Jawa.
 
Dia menambahkan, PLTU milik pemerintah sudah terpasang alat-alat canggih yang mampu menyedot debu emisi. “Sehingga jika beterbangan pun tidak akan sampai Jakarta. Lagian arah angin pada bulan-bulan ini juga enggak mengarah ke Jakarta,” pungkasnya.

(YNA)

SHARE