News

Pemerintah Siapkan Dana Stimulan untuk Perbaiki Rumah Korban Gempa di Bengkulu, Segini Besarannya

Jonathan Simanjuntak 27/05/2025 08:45 WIB

Dana stimulan digunakan hanya untuk memperbaiki rumah.

Pemerintah akan memberikan dana stimulan bagi warga korban gempa bumi di Bengkulu. (iNews Media Group)

IDXChannel - Pemerintah akan memberikan dana stimulan bagi warga korban gempa bumi di Bengkulu. Dana stimulan digunakan hanya untuk memperbaiki rumah.

Kepala Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto mengatakan, jumlah dana stimulan yang dibagikan berkisar tergantung kerusakan rumah. Rumah rusak berat akan mendapatkan Rp60 juta, sedang Rp30 juta dan ringan Rp15 juta.

"Pemerintah pusat nanti akan memberikan dana stimulan. Tapi saya berpesan tidak boleh dipakai selain untuk keperluan pembangunan atau perbaikan rumah," kata Suharyanto, Selasa (27/5/2025).

Dia menjelaskan dana stimulan itu akan dilunasi jika pembangunan atau perbaikan rumah mencapai 40 persen. Nantinya pembayaran akan dilakukan dua atau tiga tahap.

"Untuk dana stimulan nanti proses pencairannya 40 persen baru dilunasi. Skemanya bisa dua atau tiga tahap biar dana itu tidak dipakai untuk beli yang bukan peruntukannya," kata Suharyanto.

Suharyanto juga memastikan pemerintah akan menyalurkan dana tunggu hunian (DTH) sebesar Rp600 ribu per bulan.

Dana ini diberikan untuk warga yang harus menyewa tempat tinggal lantaran menunggu perbaikan rumahnya.

"Kalau rumahnya rusak berat, ibu tenang saja. Nanti yang membangun pemerintah. Nah, selama ibu menunggu rumah jadi, maka kami akan memberikan dana tunggu hunian sebesar 600 ribu selama tiga bulan untuk sewa rumah," kata dia.

Sebelumnya, Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,3 mengguncang BaratDaya Seluma, Bengkulu, Jumat dini hari (23/5/2025). 

BMKG menyebutkan gempa itu terjadi pukul 02.52 WIB. Koordinat gempa 4.15 Lintang Selatan dan 102.23 Bujur Timur. Gempa itu juga tidak berpotensi tsunami.

Adapun pusat gempa berada di 39 kilometer BaratDaya Seluma, Bengkulu dengan kedalaman 24 kilometer.

(Nur Ichsan Yuniarto)

SHARE