Pemimpin Negara G7 Serukan De-eskalasi di Timur Tengah, Dorong Perdamaian dan Stabilitas
Para pemimpin negara-negara G7 menyerukan de-eskalasi permusuhan di Timur Tengah, termasuk gencatan senjata di Gaza.
IDXChannel - Para pemimpin negara-negara G7 menyerukan de-eskalasi permusuhan di Timur Tengah, termasuk gencatan senjata di Gaza.
Dalam pernyataan bersama, mereka juga menegaskan kembali komitmen untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut. Meskipun mereka menambahkan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump meninggalkan pertemuan puncak di Kanada lebih awal. Kepergiannya terjadi saat Israel dan Iran saling serang selama lima hari berturut-turut.
Laporan beredar bahwa Trump telah menginstruksikan Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih untuk bertemu setelah kepulangannya.
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengumumkan pengerahan kemampuan tambahan ke Timur Tengah untuk meningkatkan pertahanan Pentagon. Namun, pejabat Amerika menolak anggapan bahwa AS akan bergabung dengan serangan Israel terhadap Iran.
Gedung Putih bersusah payah menekankan bahwa Trump memiliki hari yang luar biasa di pertemuan puncak itu, dengan mengatakan banyak hal telah dicapai, termasuk kesepakatan perdagangan antara AS dan Inggris.
Itu berarti presiden AS akan melewatkan pertemuan langsung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum yang dijadwalkan pada Selasa (17/6/2025), hari terakhir pertemuan puncak.
Para pemimpin dunia di KTT G7 mengatakan mereka memahami kebutuhan Trump untuk pergi lebih awal. "Jika Amerika Serikat dapat mencapai gencatan senjata, itu adalah hal yang sangat baik," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan keluarnya Trump dapat dimengerti, meskipun keduanya dijadwalkan bertemu pada hari Selasa untuk membahas tarif.
Di sisi lain, para pemimpin G7 akhirnya menyetujui pernyataan bersama yang dirilis pada Senin (16/7/2025) malam waktu setempat, yang menegaskan kembali dukungan terhadap keamanan Israel.
"Iran adalah sumber utama ketidakstabilan dan teror regional. Kami secara konsisten menegaskan bahwa Iran tidak akan pernah memiliki senjata nuklir," tulis pernyataan tersebut dilansir dari BBC, Selasa (17/6/2025).
“Kami secara konsisten menegaskan bahwa Iran tidak akan pernah memiliki senjata nuklir,” tegas pemimpin G7.
Israel telah mengklaim kendali atas wilayah udara Iran sejak melancarkan perang udaranya Kamis pekan lalu dengan serangan mendadak yang katanya telah menewaskan banyak komandan militer dan ilmuwan atom.
(Rudal Iran. Foto: Mehr News Agency)
Namun, Israel tampaknya tidak mencapai tujuannya untuk menghancurkan program pengembangan nuklir Iran. Analis militer mengatakan hanya AS yang memiliki pesawat pengebom dan bom penghancur bunker yang dapat menembus fasilitas nuklir Fordow Iran.
Adapun, serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 224 orang di Iran, menurut kementerian kesehatan Iran. Sementara itu, Pemerintah Israel mengatakan sedikitnya 24 orang telah tewas.
(Febrina Ratna Iskana)