News

Pemuka Agama Dunia Mau Kumpul-Kumpul di Solo, Ada Apa?

Widya Michella 01/11/2022 07:39 WIB

Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) akan menggelar World Peace Forum (WPF) Ke-8 pada 17 - 18 November 2022 di Solo.

Pemuka Agama Dunia Mau Kumpul-Kumpul di Solo, Ada Apa? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) akan menggelar World Peace Forum (WPF) Ke-8 pada 17 - 18 November 2022 di Solo

Forum ini dihadiri oleh pemuka agama dunia yang akan membahas upaya membangun budaya dialog antaragama guna terciptanya perdamaian, keadilan dan kesejahteraan global. 

Menurut pimpinan CDCC Din Syamsuddin, WPF ke-8 ini direncanakan akan dibuka oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo. Jusuf Kalla selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) juga akan menyampaikan pidato sambutan pada acara pembukaan. 

"Bersama beberapa tokoh terkemuka seperti Prof. Dr. Katherine Marshall (Vice President of the G-20 Interfaith Association), Dr. Muhammad Al-Issa (Secretary General of Muslim World League),  YB Tuan Muhammad bin Sabu (Former Minister of Defense of Malaysia); Judge Dr. Mohamed Abdel Salam (Secretary General of Muslim Council of Elders); dan Rev. Laurent Basanese (Vatican’s Pontifical Council for Interreligious Dialoge)," kata Din Syamsuddin dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (1/11/2022). 

Dia menyampaikan, WPF Ke-8 ini akan mengusung tema yang menonjolkan semangat persaudaraan kemanusiaan, berbunyi “Human Fraternity and the Middle Path for Peaceful, Just and Prosperous World” yang dikemas dalam format diskusi saling berbagi gagasan (sharing ideas discussion). 

Di bawah tema besar tersebut, akan ada tiga (3) Sesi yang mengangkat tiga (3) subtema, yaitu (1) Human Fraternity, (2)   The Middle Path: An Islamic Perspective, dan (3) The Middle Path: An Oriental Wisdom.

"Sesuai dengan tujuan penyelenggaraan WPF, maka pada setiap pelaksanaan WPF selalu diundang para tokoh dan pemuka agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Kong Hu Chu, serta kalangan akademisi, intelektual, media, negarawan, pengusaha, dan politisi dari berbagai negara,"tuturnya.

Di samping tokoh-tokoh nasional, WPF ke-8 kata Syamsuddin juga turut mengundang tokoh-tokoh internasional, seperti Tan Sri Lee Kim Yew dari Malaysia; Prof. Dr. Nahla Shabri Shu’aidi (Dean of Faculty of Islamic Sciences of Al-Azhar University, Mesir); Dr. Muhammad Al-Sammak (Secretary General of the Christian-Muslim Committee for Dialogue, Libanon); Dr. Valeria Martano (Community od Sant’Egidio, Italia); Narayan N. Vasudevan (Indian Council of Gandhian Studies, India).

Kemudian Prof. Dr. Mustafa Ceric (Former Grand Mufti, Bosnia-Herzegovina); Prof. Dr. Justice Mohamad Gazali (Judge of Supreme Court, Pakistan); and Prof. Greg Fealy (Emeritus Professor of Indonesian Politics at the Australian National University, Australia).

"Berbeda dengan WPF terdahulu, pada hari ke-2 WPF ke-8 tersebut akan diselenggarakan UMS International Scholars Seminar yang akan melibatkan kalangan akademisi untuk membahas isu-isu sesuai tema dan sub-tema WPF ke-8 dari perspektif akademisi. Untuk itu telah diundang dalam jumlah yang cukup banyak kalangan akademisi yang akan berpartisipasi baik secara luring maupun daring,"ujarnya.

Pada hari terakhir, WPF juga akan mengeluarkan dokumen “The Solo Message” yang merangkum hasil diskusi selama dua hari, dan mengekspresikan harapan para tokoh dialog antar-agama peserta WPF ke-8. 

WPF Ke-8 yang akan diselenggarakan menjelang perhelatan akbar Muktamar ke-48 Muhammadiyah di kota yang sama pada 19 – 20 November 2022 tersebut merupakan kelanjutan dari WPF terdahulu, sejak WPF ke-1 (2006) hingga WPF ke-7 (2019) dimana semua tema dan diskusinya difokuskan pada upaya membangun budaya dialog antar-agama bagi terciptanya perdamaian, keadilan dan kesejahteaan global.

(DES)

SHARE