News

Pendapatan Penyiaran Indonesia Diproyeksi Tembus Rp109,6 Triliun di 2027

Ayu Utami Anggraeni 07/11/2024 02:11 WIB

Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria mengatakan, pendapatan penyiaran nasional diproyeksikan naik dari Rp90,9 triliun pada 2022 menjadi Rp109,6 triliun pada 2027

Pendapatan Penyiaran Indonesia Diproyeksi Tembus Rp109,6 Triliun di 2027 (foto mnc media)

IDXChannel - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) tengah berupaya untuk memperkuat transformasi penyiaran digital usai melakukan migrasi siaran analog ke digital pada periode pemerintahan sebelumnya. 

Migrasi siaran ini disebut sebagai momen penting bagi industri penyiaran nasional. Selain itu, Komdigi juga telah merancang Rencana Strategis 2025-2029 untuk perkembangan digitalisasi penyiaran Republik Indonesia. 

Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria mengatakan, pendapatan penyiaran nasional diproyeksikan naik dari Rp90,9 triliun pada 2022 menjadi Rp109,6 triliun pada 2027, berdasarkan data Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) periode 2023.

Hal ini tentu menjadi sebuah harapan bagi Komdigi sesuai dengan target yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mengejar pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8 persen.

"Sejajar dengan program yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo bahwa kita harus bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen. Kita harapkan dari sektor penyiaran, industri yang bertumbuh di ekosistem penyiaran ini bisa menopang pertumbuhan tersebut," ujar Nezar saat seminar Digitalisasi Penyiaran Tahun 2025-2029: Tren Bermedia Penyiaran, Teknologi, Bisnis, dan Respons Kebijakan yang digelar di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2024).

Nezar optimistis apabila pertumbuhan ini tidak hanya akan mendorong sektor penyiaran, tetapi juga memperluas pasar media dan hiburan di Indonesia.

Dia menjelaskan, Komdigi akan melakukan sejumlah cara, seperti meningkatkan kemampuan talenta digital, membuka ruang investasi dan inovasi di sektor digital.

"Termasuk juga dengan meningkatkan kemampuan digital talent kita, lalu kita juga membuka ruang untuk investasi dan inovasi di dunia bisnis digital ini," katanya.

"Lalu ada pembinaan yang lebih intensif kepada startup-startup yang masuk ke dalam industri digital. Kita juga membuka ruang untuk para investor untuk bisa terlibat lebih intens dan lebih dalam industri digital yang kita miliki," tutur Nezar.

Nezar berharap dengan perhatian khusus yang diberikan oleh Prabowo dapat menjadi amunisi bagi Komdigi untuk mengembangkan industri digital ini.

"Dan kita harapkan pengembangan industri digital ini bisa berfokus kepada transfer of knowledge dan peningkatan skill serta inovasi," ujarnya.

Nezar memastikan bahwa industri penyiaran di Indonesia tetap menarik bagi para investor. Apalagi sejak diterapkannya kebijakan Analog Switch Off (ASO) yang membawa Indonesia ke era penyiaran digital. 

Nantinya pertumbuhan digital ini akan didukung oleh berbagai teknologi baru yang akan masuk ke industri penyiaran, seperti teknologi Integrated Broadband Broadcast (IBB) dan 5G Broadcast.

(Fiki Ariyanti)

SHARE