Pengobatan Kanker di RI Sudah Mumpuni, tapi Masih Banyak yang Pilih Alternatif
Dokter Spesialis Penyakit Dalam subspesialis Hematologi-Onkologi, Prof Zubairi Djoerban, menilai pengobatan kanker di Indonesia sudah cukup baik.
IDXChannel - Pengobatan kanker di Indonesia kerap jadi sorotan. Ada yang menilai kurang dan ada juga yang berpendpat sudah lebih baik. Namun, bagaimana menurut pandangan praktisi kesehatan itu sendiri?
Dokter Spesialis Penyakit Dalam subspesialis Hematologi-Onkologi, Prof Zubairi Djoerban, menilai pengobatan kanker di Indonesia sudah cukup baik.
"Bagus, dan kita mumpuni untuk obati kanker. Cukup tinggi dari data yang saya pegang. Ada yang sampai 20, bahkan 50 tahun," jelas Prof Zubairi melalui akunnya di Twitter @ProfesorZubairi, Minggu (18/6/2023)
Sehubungan dengan pengobatan kanker, sebelumnya Ketua UKK Hematologi Onkologi IDAI, dr Teny Tjitra Sari, Sp.A(K), MPH bahwa ada pasien datang terlambat karena awal datang ke pengobatan alternatif.
Mirisnya, pengobatan tersebut hanya menggunakan air putih saja, ia pun menegaskan tidak masuk akal.
Dampak dari kepercayaan pengobatan alternatif untuk kanker, menurutnya bisa memengaruhi tingkat keberhasilan atau harapan hidup pasien kanker hanya 20%.
"Kemudian takut ke dokter kasih tahu sakitnya kebanyakan ke alternatif dulu, akhirnya datang ke pusat kesehatan sudah terlambat 10 sampai 60% datangnya terlambat. Jadi bisa dibayangkan, kenapa the middle income countries seperti Indonesia ini angka harapan hidupnya rendah cuma 20% karena begitu," kata dr Teny dalam Media Briefing soal Kanker pada Anak secara online, Sabtu (4/2/2023)
Lebih lanjut, dikatakan untuk pengobatan kanker di Indonesia ditanggung oleh Badan Pusat Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Sehingga, ia mengimbau orang dengan gejala dan tanda kanker dibawa ke Pusat Kesehatan. (NIA)